Home » Sejarah » Wisata Sungai Musi: Jelajah Jembatan Ampera hingga Pulau Kemaro
Posted in

Wisata Sungai Musi: Jelajah Jembatan Ampera hingga Pulau Kemaro

Wisata Sungai Musi: Jelajah Jembatan Ampera hingga Pulau Kemaro (ft.istimewa)
Wisata Sungai Musi: Jelajah Jembatan Ampera hingga Pulau Kemaro (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Sungai Musi bukan hanya sekadar aliran air yang membelah Kota Palembang menjadi Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Lebih dari itu, Sungai Musi adalah jantung sejarah, budaya, dan pariwisata yang hidup di tengah masyarakat Sumatra Selatan. Mengalir sepanjang 750 kilometer, Sungai Musi mengalirkan lebih dari sekadar air—ia membawa kisah kejayaan masa lalu, denyut ekonomi, dan keindahan alam yang memikat. Bagaimana Wisata Sungai Musi: Jelajah Jembatan Ampera hingga Pulau Kemaro!

Wisata Sungai Musi menawarkan beragam pengalaman: dari menyaksikan kemegahan Jembatan Ampera, menyusuri sungai dengan perahu ketek, hingga mengunjungi Pulau Kemaro yang sarat dengan legenda dan nuansa budaya Tionghoa. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi keindahan dan kekayaan wisata Sungai Musi dari berbagai sudut.


Sungai Musi: Ikon Wisata Palembang

Sebagai sungai terbesar di Sumatra Selatan, Sungai Musi memiliki daya tarik wisata yang kuat. Banyak destinasi di sepanjang sungai ini yang menawarkan pemandangan menakjubkan, nilai sejarah tinggi, dan kesempatan untuk menikmati suasana khas Palembang.

Keunikan Sungai Musi sebagai destinasi wisata terletak pada keberagaman atraksinya. Anda bisa menikmati panorama sungai dari tepian, menyusurinya dengan perahu, menjelajahi tempat-tempat bersejarah, dan merasakan budaya lokal yang masih sangat kental.


1. Jembatan Ampera: Simbol Abadi Kota Palembang

Tidak ada wisata Sungai Musi yang lengkap tanpa mengunjungi Jembatan Ampera. Dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan pada tahun 1965, Jembatan Ampera merupakan ikon Kota Palembang yang menjadi penghubung antara Seberang Ilir dan Seberang Ulu.

Di malam hari, Jembatan Ampera disinari lampu warna-warni yang menciptakan suasana romantis dan fotogenik. Di bawah jembatan ini pula banyak wisatawan memulai perjalanan wisata sungai menggunakan perahu wisata.

Jembatan Ampera juga menjadi tempat favorit untuk bersantai, berfoto, dan menikmati kuliner khas Palembang seperti pempek, tekwan, dan model.


2. Benteng Kuto Besak: Wisata Sejarah di Tepi Sungai

Tak jauh dari Jembatan Ampera berdiri kokoh Benteng Kuto Besak, benteng peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam yang dibangun pada abad ke-18. Benteng ini menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Palembang melawan kolonialisme Belanda dan Inggris.

Kini, Benteng Kuto Besak menjadi salah satu titik kumpul masyarakat dan wisatawan. Area sekitarnya dilengkapi taman, ruang terbuka publik, serta dermaga yang digunakan untuk wisata perahu di Sungai Musi.

Pemandangan dari kawasan benteng ke arah sungai sangat memukau, terutama saat matahari terbenam.


3. Wisata Perahu di Sungai Musi

Salah satu cara terbaik menikmati Sungai Musi adalah dengan menyusurinya menggunakan perahu ketek atau speedboat wisata. Banyak operator lokal menawarkan paket wisata sungai dengan rute-rute menarik yang mencakup:

  • Jembatan Ampera
  • Benteng Kuto Besak
  • Kampung Arab Al-Munawar
  • Masjid Ki Merogan
  • Pulau Kemaro

Wisata perahu ini memberikan pengalaman berbeda karena pengunjung dapat melihat aktivitas warga di sepanjang sungai, rumah panggung tradisional, dan kehidupan sungai yang dinamis. Tarif wisata perahu biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp150.000 tergantung rute dan durasi.


4. Pulau Kemaro: Legenda Cinta dan Budaya Tionghoa

Pulau Kemaro adalah pulau kecil yang berada di tengah Sungai Musi, sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Palembang karena nilai sejarah, keindahan, dan nuansa budayanya.

Pulau Kemaro dikenal dengan Pagoda 9 lantai yang menjulang megah, vihara Budha, serta makam Tan Bun An dan Siti Fatimah, dua tokoh legendaris yang kisah cintanya sering disamakan dengan Romeo dan Juliet versi Palembang.

Setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh, ribuan warga Tionghoa dari berbagai daerah datang ke Pulau Kemaro untuk berziarah dan berdoa. Suasana di pulau ini sangat meriah saat perayaan keagamaan dan budaya berlangsung.


5. Kampung Arab Al-Munawar: Pesona Budaya di Tepi Sungai

Kampung Al-Munawar adalah permukiman tua di tepian Sungai Musi yang dihuni oleh keturunan Arab Hadramaut. Rumah-rumah kayu bergaya kolonial dan Arab yang masih terawat menjadi daya tarik utama.

Wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri gang-gang sempit, berbincang dengan warga lokal, belajar sejarah keluarga Al-Munawar, hingga mencicipi makanan khas Arab-Palembang seperti nasi kebuli dan roti cane.

Kampung ini juga sering menggelar pertunjukan seni dan budaya Islami, menjadikannya destinasi wisata edukatif dan spiritual.


6. Kuliner Sungai Musi: Menikmati Hidangan Khas di Tepian

Berkunjung ke Sungai Musi tidak lengkap tanpa mencicipi kuliner khas Palembang yang banyak dijual di tepian sungai, terutama di dekat Jembatan Ampera dan kawasan Benteng Kuto Besak.

Beberapa kuliner wajib coba:

  • Pempek: makanan khas berbahan ikan dan sagu yang disajikan dengan kuah cuka.
  • Tekwan: sup bola ikan dengan bihun dan jamur.
  • Mie Celor: mie kuning tebal dengan kuah santan udang yang gurih.
  • Pindang Ikan Patin: ikan patin dimasak dengan bumbu pedas dan asam.

Kafe dan restoran apung juga mulai berkembang di tepi sungai, menawarkan pengalaman makan sambil menyaksikan lalu lintas sungai yang ramai.

Baca juga: Hubungan Dagang Kerajaan Hindu-Buddha Nusantara dengan India dan Tiongkok


7. Festival Sungai Musi dan Atraksi Budaya

Setiap tahun, Pemerintah Kota Palembang menggelar Festival Sungai Musi sebagai ajang promosi budaya dan pariwisata. Festival ini diisi dengan berbagai acara seperti:

  • Parade perahu hias
  • Lomba perahu tradisional
  • Pentas seni budaya daerah
  • Pameran UMKM dan kuliner
  • Karnaval air

Acara ini menjadi magnet wisatawan domestik dan internasional, serta wadah untuk menampilkan kekayaan budaya Sungai Musi.


Tips Berwisata di Sungai Musi

  1. Waktu terbaik berkunjung adalah pagi hari atau sore menjelang matahari terbenam.
  2. Gunakan pelampung saat mengikuti wisata perahu.
  3. Kenakan pakaian yang nyaman, terutama saat menyusuri sungai atau menjelajah Pulau Kemaro.
  4. Bawa kamera untuk mengabadikan momen di Jembatan Ampera dan pagoda Pulau Kemaro.
  5. Hindari membuang sampah ke sungai demi kelestarian lingkungan.

Kesimpulan

Wisata Sungai Musi menyajikan perpaduan antara sejarah, budaya, alam, dan kehidupan masyarakat yang autentik. Dari Jembatan Ampera yang megah hingga Pulau Kemaro yang legendaris, setiap titik di sepanjang Sungai Musi memiliki cerita dan daya tarik tersendiri.

Menjelajahi Sungai Musi bukan hanya tentang melihat pemandangan, tetapi juga tentang memahami bagaimana sungai ini menjadi nadi kehidupan Kota Palembang. Dengan menjaga kelestariannya dan menghargai budayanya, kita tidak hanya menikmati keindahannya saat ini, tetapi juga mewariskannya untuk generasi mendatang.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa waktu terbaik untuk berwisata ke Sungai Musi?
Waktu terbaik adalah pagi hari atau sore hari ketika cuaca sejuk dan cahaya alami cocok untuk fotografi.

2. Bagaimana cara menuju Pulau Kemaro?
Pulau Kemaro dapat dicapai dengan naik perahu dari dermaga di sekitar Jembatan Ampera atau Benteng Kuto Besak, perjalanan memakan waktu sekitar 15–20 menit.

3. Apakah wisata perahu di Sungai Musi aman?
Ya, asalkan menggunakan perahu resmi dan memakai pelampung keselamatan. Hindari naik saat cuaca buruk.

4. Apa makanan khas yang bisa dicoba di sekitar Sungai Musi?
Pempek, tekwan, pindang ikan patin, mie celor, dan makanan khas Arab di Kampung Al-Munawar.

5. Apakah ada biaya masuk ke Pulau Kemaro?
Tidak ada tiket masuk, tetapi biaya perahu menuju pulau ditanggung pengunjung dan bisa bervariasi tergantung operator.


Referensi

  • Pemerintah Kota Palembang. (2024). Informasi Wisata Sungai Musi. Diakses dari: https://palembang.go.id
  • Dinas Pariwisata Sumatra Selatan. (2023). Peta Wisata dan Budaya Sungai Musi.
  • Tempo.co. (2022). “Legenda Pulau Kemaro dan Potensi Wisata Sungai Musi.”
  • Mongabay Indonesia. (2023). Ekowisata dan Lingkungan Sungai Musi.
  • Tribun Sumsel. (2024). “Wisata Perahu Ketek dan Kuliner Tepian Sungai Musi.” https://sumsel.tribunnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.