Home » Sejarah » Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia
Posted in

Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia

Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia (ft.istimewa)
Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia (ft.istimewa)

Sejarah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran penting kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri dan berjaya di berbagai wilayah Nusantara. Kerajaan-kerajaan ini dapat dikelompokkan berdasarkan corak keagamaannya: kerajaan Hindu, kerajaan Buddha, dan kerajaan Islam. Masing-masing memiliki ciri khas dalam hal pemerintahan, kebudayaan, sistem kepercayaan, hingga peninggalan sejarah yang masih dapat kita temui hingga sekarang. Bagaimana perkembangan kerajaan di Indonesia dan bagaimana ciri-cirinya yang bisa di kenali, kita Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia.

Artikel Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia akan membahas secara ringkas namun komprehensif tentang ciri-ciri utama kerajaan bercorak Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia, disertai dengan contoh kerajaan dan warisan budayanya.


1. Ciri-Ciri Kerajaan Hindu di Indonesia

Kerajaan bercorak Hindu pertama kali muncul di Indonesia sekitar abad ke-4 M, seiring masuknya pengaruh budaya India melalui jalur perdagangan.

a. Sistem Pemerintahan
  • Monarki Absolut: Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa (dewaraja), khususnya Dewa Wisnu atau Siwa.
  • Wangsa atau Dinasti: Pemerintahan berlangsung dalam garis keturunan raja atau wangsa, seperti Wangsa Sanjaya (Hindu) di Mataram Kuno.
  • Sistem kasta: Masyarakat dibagi dalam kasta: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
b. Sistem Kepercayaan
  • Agama Hindu: Khususnya aliran Siwaisme dan Wisnuisme.
  • Upacara keagamaan: Dilakukan di candi-candi, seringkali disertai persembahan kepada dewa.
  • Kitab suci: Menggunakan kitab Weda dan epos Ramayana atau Mahabharata sebagai rujukan.
c. Ciri Kultural dan Arsitektur
  • Candi sebagai tempat ibadah: Candi Prambanan adalah contoh utama arsitektur Hindu.
  • Relief dan arca: Menggambarkan kisah Ramayana, Mahabharata, serta tokoh-tokoh dewa Hindu.
  • Bahasa dan huruf: Menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa atau Kawi.
d. Contoh Kerajaan Hindu
  • Tarumanegara (Jawa Barat)
  • Kediri (Jawa Timur)
  • Majapahit (fase awal berdampingan dengan ajaran Hindu-Buddha)

2. Ciri-Ciri Kerajaan Buddha di Indonesia

Kerajaan Buddha berkembang hampir bersamaan dengan kerajaan Hindu, terutama di Sumatra dan Jawa.

a. Sistem Pemerintahan
  • Monarki: Raja dianggap sebagai pelindung ajaran Buddha (Dharmaraja).
  • Dukungan terhadap agama: Kerajaan sering membangun vihara dan mendukung kegiatan keagamaan.
b. Sistem Kepercayaan
  • Agama Buddha Mahayana dan Hinayana: Mahayana lebih dominan di Nusantara.
  • Filsafat Nirwana: Ajaran tentang pelepasan dari siklus kelahiran kembali (reinkarnasi).
  • Kitab suci: Tripitaka dan ajaran Buddha Gautama.
c. Ciri Kultural dan Arsitektur
  • Candi Buddha: Seperti Candi Borobudur yang berbentuk stupa dan menggambarkan perjalanan spiritual menuju pencerahan.
  • Patung Buddha: Berpose meditasi, refleksi ajaran utama.
  • Bahasa dan huruf: Sama seperti Hindu, menggunakan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa atau Jawa Kuno.
d. Contoh Kerajaan Buddha
  • Sriwijaya (Sumatera Selatan)
  • Mataram Kuno (Wangsa Syailendra)
  • Kalasan dan Nalanda (hubungan dengan pusat pendidikan Buddha di India)

3. Ciri-Ciri Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan Islam mulai muncul pada abad ke-13 M setelah Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang dan ulama dari Gujarat, Arab, dan Persia.

a. Sistem Pemerintahan
  • Kesultanan: Pemimpin disebut Sultan, yang berfungsi sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama.
  • Hukum Islam: Beberapa kerajaan menerapkan syariat Islam dalam kehidupan masyarakat, terutama hukum keluarga dan niaga.
  • Struktur pemerintahan: Lebih terbuka dan egaliter dibanding sistem kasta Hindu.
b. Sistem Kepercayaan
  • Tauhid: Kepercayaan pada satu Tuhan, Allah SWT.
  • Penyebaran lewat dakwah: Melalui Wali Songo di Jawa dan ulama lokal di berbagai wilayah.
  • Pendidikan agama: Lahirnya pesantren dan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam.

Baca juga: Kota Tua Makassar: Perpaduan Sejarah dan Arsitektur Kolonial di Sulawesi Selatan

c. Ciri Kultural dan Arsitektur
  • Masjid dan pesantren: Sebagai pusat keagamaan dan sosial.
  • Kaligrafi dan seni Islam: Mengganti ornamen patung menjadi motif kaligrafi dan geometris.
  • Bahasa Arab dan Jawi: Aksara Arab Melayu digunakan dalam naskah-naskah keagamaan.
d. Contoh Kerajaan Islam
  • Samudra Pasai (Aceh) – kerajaan Islam pertama
  • Kesultanan Demak (Jawa Tengah) – perintis Islamisasi Jawa
  • Kesultanan Ternate dan Tidore (Maluku) – pusat perdagangan rempah dan dakwah Islam
  • Kesultanan Banten dan Mataram Islam – kekuatan politik dan budaya besar di Jawa

4. Perbandingan Umum Tiga Corak Kerajaan di Indonesia

AspekHinduBuddhaIslam
Bentuk PemerintahanMonarki sakral (Dewata Raja)Raja pelindung agamaKesultanan
Simbol KeagamaanPatung dewa, yoni-linggaStupa, patung BuddhaMasjid, kaligrafi
Sistem SosialKastaKurang menekankan kastaRelatif egaliter
BahasaSanskerta, KawiSanskerta, KawiArab, Melayu Jawi
Peninggalan UtamaCandi PrambananCandi BorobudurMasjid Agung Demak
PenyebaranMelalui IndiaMelalui hubungan dagang dan misionarisMelalui perdagangan, ulama, dan dakwah

5. Dampak Peradaban Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam

a. Bidang Sosial dan Budaya
  • Masyarakat Nusantara mengalami proses akulturasi: budaya lokal berpadu dengan ajaran luar.
  • Bahasa dan sastra berkembang pesat, baik dalam bentuk kakawin, hikayat, maupun suluk (syair-syair sufistik).
  • Sistem pendidikan berkembang: vihara, pesantren, dan kadipaten menjadi pusat ilmu.
b. Bidang Politik
  • Pemerintahan raja dan sultan membentuk struktur birokrasi dan militer.
  • Diplomasi antar kerajaan serta hubungan luar negeri aktif, seperti antara Sriwijaya dan India, atau Aceh dan Turki Usmani.
c. Bidang Ekonomi
  • Kerajaan maritim seperti Sriwijaya dan Ternate menjadi pusat perdagangan internasional.
  • Pajak dan bea masuk memperkaya kas kerajaan dan memperkuat posisi politiknya.

6. Kesimpulan

Rangkuman Ciri-Ciri Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia. Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing yang mencerminkan keunikan budaya dan kepercayaan yang berkembang di masa lampau. Pemahaman terhadap perbedaan dan persamaan ketiganya sangat penting untuk memahami akar sejarah bangsa Indonesia dan proses pembentukan identitas nasional yang beragam namun tetap satu.

Kerajaan-kerajaan ini bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga pusat peradaban, spiritualitas, dan budaya yang berpengaruh besar hingga saat ini.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan utama antara kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia?

Kerajaan Hindu menekankan konsep kasta dan dewaraja, sedangkan Buddha lebih menekankan ajaran nirwana dan tidak mengenal sistem kasta yang kaku.

2. Bagaimana kerajaan Islam menyebarkan ajarannya di Indonesia?

Melalui perdagangan, dakwah ulama dan Wali Songo, serta lembaga pendidikan seperti pesantren.

3. Apakah ada kerajaan yang bercorak ganda, Hindu dan Buddha?

Ya, misalnya Mataram Kuno yang memiliki dua wangsa: Sanjaya (Hindu) dan Syailendra (Buddha), hidup berdampingan dengan damai.

4. Apa peninggalan paling terkenal dari masing-masing corak kerajaan?

  • Hindu: Candi Prambanan
  • Buddha: Candi Borobudur
  • Islam: Masjid Agung Demak

5. Apakah pengaruh ketiga kerajaan itu masih terlihat hari ini?

Masih terlihat dalam bentuk budaya, sistem sosial, hukum adat, arsitektur, serta praktik keagamaan dan pendidikan di Indonesia.


Referensi

  1. Kemdikbud RI – Buku IPS SMP Kelas VIII Kurikulum Merdeka
  2. Ricklefs, M.C. – A History of Modern Indonesia Since c.1200
  3. Coedès, George – The Indianized States of Southeast Asia
  4. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  5. https://perpustakaan.kemendikbud.go.id

Artikel ini dapat dijadikan bahan belajar bagi siswa, guru, dan masyarakat umum yang ingin memahami peradaban Nusantara secara utuh melalui ciri-ciri kerajaan berdasarkan corak keagamaannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.