Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Berdiri pada akhir abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaan pada abad ke-14, Majapahit dikenal tidak hanya karena kekuatan militernya, tetapi juga karena sistem pemerintahannya yang terorganisir dan struktur sosialnya yang kompleks. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sistem pemerintahan dan struktur sosial yang menjadi fondasi keberhasilan Kerajaan Majapahit.
Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya setelah berhasil mengalahkan pasukan Mongol dari Dinasti Yuan yang menyerang Jawa. Dengan pusat pemerintahan di wilayah Trowulan, Jawa Timur, Majapahit berkembang pesat menjadi kerajaan maritim yang berpengaruh di Asia Tenggara. Puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350–1389) dengan Mahapatih Gajah Mada sebagai tokoh sentral dalam perluasan wilayah kekuasaan.
Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit
Sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit bersifat monarki, tetapi memiliki unsur birokrasi yang cukup maju untuk ukuran zaman itu. Pemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang memiliki kekuasaan absolut, namun didukung oleh pejabat-pejabat tinggi kerajaan yang membantu dalam urusan administrasi dan pengelolaan wilayah.
1. Raja sebagai Pusat Kekuasaan
Raja adalah pemimpin tertinggi yang dianggap sebagai titisan dewa (dewaraja). Ia memiliki kekuasaan atas pemerintahan, hukum, militer, dan agama. Setiap keputusan besar berada di tangan raja, namun biasanya didiskusikan terlebih dahulu dalam dewan kerajaan.
Contoh raja besar Majapahit adalah Hayam Wuruk, yang terkenal berhasil mempersatukan Nusantara melalui strategi pemerintahan yang bijak dan didukung oleh Mahapatih Gajah Mada.
2. Dewan Kerajaan (Bhatara Saptaprabhu)
Dewan ini terdiri dari anggota keluarga kerajaan dan pejabat tinggi. Fungsi utamanya adalah memberikan nasihat kepada raja dalam mengambil keputusan penting, terutama terkait pemerintahan dan hubungan luar negeri. Dewan ini juga menjadi tempat musyawarah jika terjadi krisis internal atau ancaman dari luar.
3. Mahapatih
Mahapatih adalah pejabat setingkat perdana menteri yang memiliki wewenang luas dalam menjalankan roda pemerintahan. Tokoh paling terkenal yang pernah menjabat sebagai Mahapatih adalah Gajah Mada. Ia dikenal dengan Sumpah Palapa-nya yang menyatakan tidak akan bersenang-senang sebelum berhasil mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
4. Pejabat Wilayah: Rakryan dan Adipati
Untuk mengatur wilayah yang luas, Majapahit membagi daerah kekuasaan ke dalam beberapa bagian yang dipimpin oleh Rakryan (pejabat pusat) dan Adipati (pemimpin daerah). Wilayah-wilayah ini memiliki otonomi terbatas tetapi tetap berada di bawah kendali pusat.
5. Tata Administrasi dan Hukum
Majapahit memiliki sistem administrasi yang cukup rapi. Terdapat pembagian tugas yang jelas antara pejabat pemerintahan, seperti pengurus pajak, keamanan, pertanian, dan perdagangan. Hukum kerajaan biasanya bersumber dari Kitab Kutaramanawa, yang mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti warisan, perkawinan, dan pidana.
Struktur Sosial Kerajaan Majapahit
Struktur sosial Majapahit bersifat stratifikasi dan hierarkis. Masyarakat dibagi ke dalam beberapa kelas atau kasta, dan posisi sosial seseorang sangat mempengaruhi hak dan kewajibannya dalam masyarakat.
1. Kasta atau Varna
Pengaruh budaya Hindu-Buddha membuat struktur masyarakat Majapahit mengikuti sistem kasta India, yang terdiri dari:
- Brahmana: Kelas tertinggi yang terdiri dari kaum pendeta atau ahli agama.
- Ksatria: Golongan bangsawan dan prajurit, termasuk raja dan keluarganya.
- Waisya: Golongan pedagang, petani kaya, dan pengusaha.
- Sudra: Kelas terbawah yang terdiri dari buruh dan petani biasa.
Selain keempat kasta utama tersebut, terdapat pula kaum paria atau masyarakat luar kasta yang seringkali tidak mendapatkan hak yang sama dalam sistem sosial.
2. Peran Perempuan
Perempuan di Majapahit memiliki posisi yang cukup penting dalam masyarakat. Beberapa perempuan bahkan terlibat dalam pemerintahan dan diplomasi. Contohnya adalah Tribhuwana Tunggadewi, ibu dari Hayam Wuruk, yang pernah memerintah Majapahit dan membawa kestabilan politik.
3. Kaum Pedagang dan Seniman
Kelompok pedagang memiliki posisi penting karena Majapahit adalah kerajaan maritim yang menjalin hubungan dagang dengan Tiongkok, India, dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Selain itu, seniman seperti pemahat, penari, dan pujangga juga dihargai karena berperan dalam menyebarkan budaya dan menjaga kejayaan seni Majapahit.
4. Kaum Budak
Budak dalam masyarakat Majapahit biasanya merupakan tawanan perang atau orang yang tidak mampu membayar utang. Meskipun berada di lapisan bawah, mereka tetap memiliki hak asasi tertentu dan dapat memperoleh kebebasan melalui kerja keras.
Hubungan Antar Kelas dalam Masyarakat
Meskipun struktur sosial Majapahit bersifat hirarkis, hubungan antar kelas umumnya berjalan harmonis. Pemerintah berusaha menjaga stabilitas sosial melalui distribusi sumber daya, pajak yang adil, dan perlindungan hukum bagi semua lapisan masyarakat.
Warisan Sistem Sosial dan Pemerintahan Majapahit
Sistem pemerintahan Majapahit menjadi cikal bakal banyak unsur tata kelola kerajaan di Nusantara, termasuk Kesultanan Demak dan Mataram Islam. Struktur sosialnya juga memengaruhi kebudayaan Indonesia hingga kini, terutama dalam konsep musyawarah dan kepemimpinan.
Bukti peninggalan administrasi dan struktur sosial Majapahit dapat ditemukan dalam prasasti, kitab-kitab kuno seperti Negarakertagama karya Mpu Prapanca, dan struktur arkeologis di wilayah Trowulan.
Baca juga: Sistem Pemerintahan Kolonial Belanda dan Dampaknya bagi Indonesia
Kesimpulan
Kerajaan Majapahit bukan hanya simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga cermin dari sistem pemerintahan dan struktur sosial yang terorganisir dan kompleks. Dengan kepemimpinan kuat dari raja dan pejabat-pejabatnya serta masyarakat yang tersusun dalam lapisan sosial yang tertata, Majapahit mampu menjadi kerajaan besar yang menginspirasi peradaban Nusantara. Pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan struktur sosial Majapahit memberikan wawasan penting mengenai bagaimana Indonesia masa kini bisa belajar dari kearifan lokal masa lalu.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Siapa pendiri Kerajaan Majapahit?
Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 setelah mengalahkan pasukan Mongol.
2. Siapa Mahapatih paling terkenal di Majapahit?
Mahapatih Gajah Mada, yang dikenal karena Sumpah Palapa-nya, adalah tokoh penting dalam ekspansi wilayah Majapahit.
3. Apa itu Dewan Bhatara Saptaprabhu?
Dewan ini adalah lembaga penasihat kerajaan yang terdiri dari anggota keluarga kerajaan dan pejabat tinggi.
4. Bagaimana struktur sosial Majapahit dipengaruhi oleh Hindu-Buddha?
Struktur sosial Majapahit mengikuti sistem kasta seperti di India: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
5. Apa saja warisan pemerintahan Majapahit bagi Indonesia sekarang?
Konsep musyawarah, administrasi wilayah, dan struktur birokrasi adalah beberapa warisan Majapahit yang memengaruhi sistem pemerintahan modern Indonesia.
Referensi
- Prapanca, Mpu. Negarakertagama (terjemahan dan edisi modern).
- Slamet Muljana. (2006). Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. LKIS.
- Drs. R. Soekmono. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius.
- Ricklefs, M.C. (2001). A History of Modern Indonesia Since c.1200. Stanford University Press.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- https://perpustakaan.kemdikbud.go.id