Home » Seputar PEREMPUAN » Bagaimana haid menurut Islam?
Bagaimana haid menurut Islam? (ft/istimewa)

Bagaimana haid menurut Islam?

Bagaimana haid menurut Islam? Menstruasi atau haid dalam Islam dikenal dengan istilah “haiz”. Haiz adalah darah yang keluar dari rahim wanita pada masa tertentu dalam siklus bulanan, yang menandakan bahwa wanita tersebut sedang dalam keadaan haid atau tidak suci.

Dalam Islam, selama wanita mengalami haid, dia dianggap tidak suci dan tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal, seperti melakukan shalat, berpuasa, melakukan hubungan seksual, atau membaca/menyentuh mushaf (al-Quran) secara langsung. Setelah haid berakhir, wanita diharuskan untuk mandi besar atau mandi wajib (istinja) untuk membersihkan diri sebelum dapat melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Namun, selain itu, wanita yang sedang mengalami haid dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan lain secara normal, seperti bekerja atau bersekolah, serta menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan pribadi. Jadi, haid dalam Islam diperlakukan dengan hormat dan dianggap sebagai bagian dari proses alami dalam tubuh wanita.

A. Berapa hari masa haid dalam Islam?

Dalam Islam, masa haid atau haiz pada wanita biasanya berlangsung selama 3-7 hari. Namun, ini bisa bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya, tergantung pada kondisi tubuh dan siklus menstruasi masing-masing.

Selama masa haid, wanita dianggap tidak suci dan dilarang untuk melakukan beberapa aktivitas, seperti shalat, puasa, atau melakukan hubungan seksual. Setelah masa haid berakhir, wanita diharuskan untuk mandi besar atau mandi wajib (istinja) sebelum dapat melakukan ibadah-ibadah tersebut.

B. Apa hadits tentang haid?

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa hadits yang membahas tentang masalah haid atau menstruasi pada wanita. Beberapa hadits tersebut antara lain:

  1. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah, ia melintasi aku yang sedang haid, dan aku sedang duduk di atas suatu tempat. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon keberkahan untukku.” (HR. Bukhari)
  1. Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki memasuki rumahnya sendiri saat istrinya dalam keadaan haid atau nifas, kecuali di atas tempat yang terpisah darinya (misalnya tempat tidur yang terpisah).” (HR. Bukhari)
  1. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perempuan yang haid akan mengeluarkan darah. Oleh karena itu, jika kalian melihat darah tersebut, maka hendaknya kalian meninggalkan shalat pada tempat itu, dan jika telah bersih, maka kalian dapat melanjutkan shalat kalian.” (HR. Bukhari)

Hadits-hadits tersebut menunjukkan bagaimana seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, seharusnya bersikap dan berperilaku dalam menghadapi masalah haid pada wanita. Meskipun dalam kondisi haid, wanita tetap dihargai dan diberikan perlindungan dalam ajaran Islam, dan dianjurkan untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan menjaga kebersihan diri dan menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga USIA PUBERTAS PADA ANAK PEREMPUAN

C. Apa yang dilarang saat haid menurut Islam?

Dalam ajaran Islam, ada beberapa hal yang dilarang atau harus dihindari oleh wanita yang sedang mengalami masa haid. Beberapa larangan tersebut antara lain:

  1. Tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat atau membaca Al-Quran.
  2. Tidak diperbolehkan untuk puasa wajib atau sunnah.
  3. Tidak diperbolehkan untuk melakukan thawaf di sekitar Ka’bah.
  4. Tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan suami istri atau bersentuhan secara fisik dengan suami.
  5. Tidak diperbolehkan untuk memasuki masjid atau tempat ibadah lainnya.
  6. Tidak diperbolehkan untuk menyentuh Al-Quran, kecuali dengan menggunakan sarung tangan atau kain pelindung.

Selain itu, wanita yang sedang mengalami masa haid juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dengan sering mengganti pembalut dan membersihkan area kewanitaan secara teratur.

Meskipun sedang mengalami masa haid, wanita tetap dihargai dan dianggap suci dalam ajaran Islam, sehingga larangan-larangan tersebut bertujuan untuk menjaga kesucian dan kesehatan wanita selama masa haid.

Bagaimana haid menurut Islam? (ft/istimewa)
Gambar. Bagaimana haid menurut Islam? (ft/istimewa)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top