Home » IPA Kelas 9 » APA SAJA PRODUK BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PANGAN?
Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? (ft/istimewa)

APA SAJA PRODUK BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PANGAN?

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Bioteknologi dapat diterapkan dalam bidang pangan dengan berbagai cara, diantaranya:

  1. Pemuliaan tanaman: Bioteknologi dapat digunakan untuk membuat varietas tanaman yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit, serta lebih toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.
  2. Pembuatan bahan pangan olahan: Bioteknologi dapat digunakan untuk membuat bahan pangan olahan yang lebih sehat, seperti tepung kedelai yang diolah dengan metode fermentasi untuk menghilangkan senyawa yang menyebabkan reaksi alergi.
  3. Pembuatan bahan pangan fungsional: Bioteknologi dapat digunakan untuk membuat bahan pangan yang mengandung nutrisi tambahan, seperti yoghurt yang ditambahkan dengan probiotik.
  4. Pembuatan pangan modifikasi gen: Bioteknologi dapat digunakan untuk membuat tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida dan pestisida.
  5. Pembuatan pangan alternatif : Bioteknologi dapat digunakan untuk membuat protein hewani alternatif yang dihasilkan dari sel-sel hewan atau tanaman yang diperbanyak secara in vitro.

1. Bioteknologi Pangan

Bioteknologi pangan adalah cabang dari bioteknologi yang mempelajari dan menggunakan teknologi biologi untuk meningkatkan kualitas, keselamatan, dan ketersediaan pangan. 

Bioteknologi pangan dapat digunakan untuk mengubah atau memodifikasi bahan pangan, meningkatkan kualitas nutrisi, membuat pangan alternatif, dan lain-lain.

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Beberapa contoh aplikasi bioteknologi pangan adalah:

  1. Pembuatan tepung kedelai yang diolah dengan metode fermentasi untuk menghilangkan senyawa yang menyebabkan reaksi alergi.
  2. Pembuatan yoghurt yang ditambahkan dengan probiotik untuk meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.
  3. Pembuatan tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida dan pestisida.
  4. Pembuatan protein hewani alternatif yang dihasilkan dari sel-sel hewan atau tanaman yang diperbanyak secara in vitro.
  5. Pembuatan tepung gluten-free dari bahan pangan alternatif seperti tepung kacang-kacangan.

A. Tapai

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Bioteknologi tapai adalah cabang dari bioteknologi yang digunakan untuk memproduksi dan mengoptimalkan kualitas tapai, yaitu makanan tradisional yang dihasilkan dari proses fermentasi beras atau ubi.

Bioteknologi tapai dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas rasa, aroma, dan tekstur tapai, serta meningkatkan kandungan nutrisi dan kesegaran tapai.

Beberapa contoh aplikasi bioteknologi tapai adalah:

  1. Penggunaan bakteri asam laktat yang dipilih secara genetik untuk meningkatkan kualitas rasa dan aroma tapai.
  2. Penggunaan enzim yang diproduksi secara bioteknologi untuk meningkatkan efisiensi proses fermentasi dan meningkatkan kandungan nutrisi tapai.
  3. Penggunaan teknologi pembuatan starter tapai yang diperbanyak secara in vitro untuk meningkatkan konsistensi kualitas tapai.
  4. Penelitian pada mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi untuk meningkatkan kualitas tapai dan mengurangi masa fermentasi.
  5. Penelitian pada pengaruh suhu dan kondisi lingkungan pada proses fermentasi tapai untuk meningkatkan kualitas tapai.

B. Aktivitas : Cara membuat tapai

Untuk membuat tapai, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Persiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti beras atau ubi, air, dan starter tapai. Anda dapat membeli starter tapai di toko-toko khusus atau membuat sendiri dengan mengambil sampel dari tapai yang sudah dibuat sebelumnya.
  2. Cuci bersih beras atau ubi yang akan digunakan dan rendam dalam air selama beberapa jam hingga benar-benar lembab.
  3. Kemudian, buang air rendaman dan tambahkan air bersih sesuai dengan perbandingan yang diinginkan (umumnya 1:2,5 atau 1:3 untuk beras dan 1:4 atau 1:5 untuk ubi).
  4. Tambahkan starter tapai ke dalam campuran air dan beras atau ubi. Anda dapat menambahkan sekitar 3-5% dari jumlah bahan utama.
  5. Kemudian, tutup dengan kain atau plastik yang bersih dan rapat, lalu biarkan dalam suhu kamar selama beberapa hari sampai proses fermentasi selesai.
  6. Setelah proses fermentasi selesai, tapai siap untuk digunakan atau disimpan dalam wadah tertutup rapat dalam suhu kamar.
  7. Anda dapat membuat tapai dari beras atau ubi yang digabungkan, ditambahkan dengan bahan lain seperti kacang-kacangan atau buah-buahan untuk memberikan rasa yang lebih kompleks.

Perlu diingat bahwa proses fermentasi tapai sangat dipengaruhi oleh suhu dan kondisi lingkungan, jadi pastikan untuk mengikuti petunjuk dengan benar dan menyesuaikan waktu fermentasi sesuai dengan kondisi lingkungan.

C. Yoghurt

Yoghurt adalah produk fermentasi susu yang dihasilkan dari proses fermentasi bakteri asam laktat pada susu. Proses fermentasi ini mengubah susu menjadi yoghurt dengan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat, yang menyebabkan perubahan rasa, tekstur, dan kandungan nutrisi dari susu. Yoghurt juga kaya akan probiotik yang baik untuk kesehatan saluran pencernaan.

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Cara membuat yoghurt di rumah cukup mudah, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. panaskan susu hingga suhu sekitar 85-90 derajat Celsius, lalu didinginkan sampai suhu kamar.
  2. Kemudian tambahkan starter yoghurt atau bakteri asam laktat yang diinginkan, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, sekitar 1-2 sendok makan per liter susu.
  3. Aduk rata dan masukkan dalam wadah tertutup rapat, lalu biarkan dalam suhu kamar selama 6-12 jam.
  4. Setelah proses fermentasi selesai, masukkan yoghurt ke dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya.

Yoghurt dapat dikonsumsi sebagai makanan atau minuman sendiri atau ditambahkan ke dalam makanan atau minuman lain sebagai bahan tambahan. Yoghurt juga dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat produk-produk susu fermentasi lain seperti kefir, krim asam, atau yogurt ice cream.

D. Bioteknologi Keju

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Keju adalah produk olahan susu yang dihasilkan dari proses fermentasi dan pengendapan kasein (protein susu) dengan menggunakan ragi atau bakteri asam.

Proses pembuatan keju terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

  1. Perebusan: susu dipanaskan hingga suhu tertentu untuk membunuh bakteri yang tidak diinginkan dan mengatur konsistensi susu.
  2. Pengendapan: Penambahan enzim rennet atau bakteri asam untuk mengendapkan susu menjadi curds (bagian kental) dan whey (bagian cair).
  3. Pemotongan: curds dipotong-potong untuk meningkatkan pengeluaran whey.
  4. Pencetakan: curds dikemas dalam bentuk tertentu dan dikompresi untuk mengeluarkan lebih banyak whey dan meningkatkan tekstur keju.
  5. Pengeringan: keju dibiarkan mengering selama beberapa hari atau minggu untuk meningkatkan tekstur dan rasa keju.
  6. Penyimpanan: keju disimpan dalam suhu yang sesuai untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.

Terdapat berbagai jenis keju yang dapat dibuat, seperti keju cheddar, mozzarella, brie, gouda, dan Roquefort, yang memiliki rasa, tekstur, dan waktu penyimpanan yang berbeda-beda. Keju juga dapat diolah lagi untuk menghasilkan produk lain seperti keju parmesan atau keju cottage.

E. Bioteknoligi Tempe

Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kacang-kacangan yang di fermentasi dengan bantuan bakteri Rhizopus.

Apa saja produk bioteknologi di bidang pangan? Proses pembuatan tempe meliputi beberapa tahap, yaitu:

  1. Persiapan bahan: Kacang-kacangan seperti kacang kedelai atau kacang hijau dibersihkan dan direndam dalam air selama beberapa jam atau malam untuk mempermudah proses pemecahan kacang menjadi tepung.
  2. Pembuatan tepung kacang: Kacang-kacangan yang sudah direndam ditumbuk atau digiling menjadi tepung kacang.
  3. Fermentasi: Tepung kacang dicampur dengan bakteri Rhizopus dan dibiarkan dalam suhu kamar selama kurang lebih 24 jam untuk proses fermentasi.
  4. Pencetakan: adonan yang sudah mengalami fermentasi dikemas dalam bentuk yang diinginkan, seperti dalam bentuk kotak atau bulat dan dikompresi.
  5. Pengeringan: Tempe dibiarkan mengering dalam suhu kamar selama beberapa jam atau hari sampai kadar airnya kurang dari 20%.
  6. Penyimpanan: Tempe disimpan dalam suhu dingin dan dapat digunakan selama beberapa minggu atau bulan.

Tempe dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai masakan, seperti tauco tempe, tepung tempe, tempe manis, atau ditambahkan ke dalam sambal atau sup untuk memberikan rasa dan tekstur yang berbeda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top