Home » Sejarah » Sejarah bersifat rekreatif yang bernuansa spiritual
Sejarah yang bersifat rekreatif

Sejarah bersifat rekreatif yang bernuansa spiritual

Sejarah bersifat rekreatif yang bernuansa spiritual, Saat ini kita sering mendengar wisata yang bernuansa spiritual. Wisata seperti ini memiliki nilai sejarah. Sejarah dapat memiliki nilai-nilai penting dalam pengembangan kepariwisataan. Fungsi rekreatif sejarah dapat mengandung arti wisata yang mengikuti lorong waktu masa lalu.

Karya-karya sejarah berupa peninggalan fisik

Karya-karya sejarah yang berupa peninggalan fisik banyak memberikan kesan kepada masyarakat saat ini. Kesan tersebut baik bersifat fisik maupun non fisik. Kesan secara fisik misalnya orang sangat kagum melihat nilai seni dari peninggalan tersebut. Akibatnya, orang tersebut tertarik untuk melakukan wisata ke tempat peninggalan sejarah.

Adapun kesan nonfisik bisa dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam bangunan fisik tersebut, misalnya masjid kuno. Banyak orang yang melakukan wisata dengan mengunjungi masjidmasjid kuno dengan tujuan ingin meningkatkan penghayatan spiritual dia terhadap nilai-nilai keagamaan.

Apalagi jika di Masjid Kuno tersebut terdapat makam-makam orang yang berperan dalam sejarah. Para wisatawan biasanya akan berziarah ke makam tersebut. Bagi mereka yang menghayati kunjungannya ke tempat-tempat tersebut, seolah-olah memberikan kesan bahwa mereka telah melakukan lawatan masa lalu.

Peninggalan-peninggalan sejarah saat ini banyak memberikan peran yang sangat penting bagi pengembangan pariwisata. Bahkan beberapa pemerintah daerah ada yang mengembangkan pariwisatanya dengan memanfaatkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di daerahnya. Situs-situs sejarah secara ekonomis dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Bangunan-bangunan kuno dalam sejarah

Bangunan-bangunan kuno lainnya misalnya beberapa bangunan keraton kerajaan. Di tempat ini kita dapat berekreasi menikmati keindahan keratonkeraton masa lalu yang dibangun dengan bentuk bangunan yang merupakan perpaduan antara bentuk asli Indonesia dengan unsur-unsur dari luar.

Beberapa unsur luar yang berpengaruh terhadap bangunan luar misal pengaruh dari Eropa, Cina, Arab, dan negara-negara lainnya. Dari jenis perpaduan bangunan ini kita dapat belajar juga bahwa pada masa itu bangsa Indonesia sudah menjalin hubungan baik dengan bangsa-bangsa di luar Indonesia.

Tempat rekreasi sejarah

Salah satu tempat rekreasi sejarah adalah museum. Di tempat ini banyak disimpan atau dikoleksi benda-benda peninggalan sejarah. Benda-benda ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang kesejarahan. Kunjungan ke museum memiliki dua arti, yaitu pertama berekreasi dan kedua belajar ilmu pengetahuan.

Baca juga Aspek Nilai Kebenaran dalam Sejarah Perjuangan Pahlawan

Setiap museum yang dibangun memiliki kekhasan tersendiri, ada museum yang dibangun karena adanya peristiwa penting misalnya Museum Konferensi Asia Afrika yang ada di Gedung Merdeka Kota Bandung Jawa Barat.

Ada pula museum yang mengkoleksi benda-benda sejenis, misalnya museum kereta api di Madiun, museum Affandi di Yogya yang mengkoleksi lukisan-lukisan Affandi, dan lain-lain. 

Baca juga Sejarah yang Bersifat Edukatif

Ada pula museum yang mengkoleksi benda-benda yang beragam dari abad ke abad, misalnya Museum Sribaduga di Jawa Barat yang mengkoleksi benda-benda sejarah sejak zaman prasejarah hingga zaman penjajahan.

Karya Sastra yang memiliki nilai sejarah

Sejarah yang bersifat rekreatif, rekreatif bukan hanya dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat peninggalan sejarah. Guna rekreaktif dapat pula dirasakan dalam memahami karya sastra yang memiliki nilai kesejarahan.

Ada beberapa karya sastra yang mungkin fakta sejarahnya masih diragukan, tetapi dalam karya sastra itu memberikan suatu gambaran bagaimana situasi zaman pada saat itu. Kemampuan berimajinasi bagi penulis karya sastra tersebut sangat penting.

Begitu juga bagi yang membacanya, pembaca harus memiliki kemampuan imajinasi ketika dia membaca karya sastra sejarah. Ketika dia membaca karya sastra tersebut seolah-olah dia sedang berekreasi memasuki zaman yang diceritakan dalam karya sastra tersebut. Dalam hal ini sejarah menjadi suatu seni, bukan saja sebagai ilmu pengetahuan.

Gambar. Masyarakat sedang melakukan studi sejarah ke lokasi peninggalan sejarah (di Borobudur)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top