Terwujudnya Indonesia sebagai NKRI, merupakan suatu proses sejarah

Terwujudnya Indonesia sebagai NKRI, merupakan suatu proses sejarah

Terwujudnya Indonesia sebagai NKRI, merupakan suatu proses sejarah dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Kesadaran dan kemauan untuk membentuk dan menjadi kelompok bangsa dan negara Indonesia berlangsung melalui proses yang berliku-liku serta membawa korban bukan hanya harta tetapi nyawa yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Belum lagi pengorbanan dalam bentuk psikhis yang dialami oleh rakyat Indonesia.

Proses pembentukan bangsa dan negara Indonesia bukan karena didasarkan faktor sosial politik saja, tetapi juga didasarkan pada aspek psikologis rakyat Indonesia, yaitu adanya perasaan yang sama, nasib yang sama serta cita-cita yang sama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.

Terwujudnya Indonesia sebagai NKRI, paparan dalam bab ini menguraikan tentang sejarah yang menjadi latar belakang utama munculnya kesadaran rakyat Indonesia untuk bersama-sama berkelompok dalam wadah negara Indonesia. Faktor ini pula yang menjadi dasar pembentukan dan penyelenggaraan hidup bernegara Republik Indonesia.

Kolonialisme dan imperialisme di Indonesia

Kolonialisme berasal dari kata koloni yaitu daerah pendudukan. Pada awalnya istilah kolonialisme diartikan dengan menanam sebagian masyarakat di luar batas atau lingkungan daerahnya. Kolonialisme merupakan politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, suatu daerah jajahan, sebagai bagian dari imperium (Rochmadi, 1993).

Imperialisme berasal dari kata imperare atau imperium yang artinya daerah pendudukan. Imperialisme mempunyai pengertian sebagai suatu perluasan wilayah atau daerah kekuasaan/jajahan baik dengan cara halus (dengan kekuatan ekonomi, budaya dan ideologi) ataupun dengan paksaan (dengan kekuatan bersenjata) yang dipergunakan untuk kepentingan sendiri (negara atau imperiumnya).

Istilah imperialisme pertama kali dipergunakan pada abad XIX di Inggris untuk menjelaskan politik luar negeri yang ditujukan pada perluasan kekuasaan kerajaan Inggris.

Beberapa ahli memberi pengertian yang berbeda antara kolonialisme dan imperialisme, tetapi ada juga yang memberi makna sama. Kedua-duanya secara rasional bisa diterima kebenarannya, tetapi dalam kesempatan ini kedua konsep tersebut dimaknai sama.

Imperialisme Belanda dan Inggris

Kolonialisme negara-negara barat masuk ke Indonesia sejak abad ke-16, yang dipelopori oleh Portugis dengan cara monopoli perdagangan rempah-rempah dan ditandai dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511. Kedatangan Portugis yang membawa keberhasilan itu diikuti bangsa-bangsa lain diantaranya Belanda.

Baca juga Proses Kedatangan Bangsa-bangsa Barat Ke Indonesia

Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan utama untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di nusantara, yang pada waktu itu dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam. Rempah-rempah pada waktu itu merupakan barang perdagangan yang sangat penting di Eropa dan memberi keuntungan yang sangat besar bagi para pedagang di Eropa.

Kedatangan Belanda ke Indonesia, tidak terlepas dari pengaruh upaya untuk mendapatkan “gold, gospeld dan glory” yang menjadi ciri khas dari praktek imperialisme kuno, dimana penguasaan wilayah lain sebagai tujuan untuk mendapatkan kekayaan dalam bentuk emas, mendapatkan kejayaan karena menguasai daerah lain, dan penyebaran agama nasrani sebagaimana permintaan gereja.

Gambar 45b. Kedatangan Belanda ke Indonesia dalam upaya untuk mendapatkan “Gold, Gospels dan Glory” (ilustrasi foto/Jeda ID)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.