Faktor penentu elastisitas permintaan atas suatu barang ada tiga, yaitu:
1. Banyaknya barang pengganti
Semakin banyak barang yang dapat menggantikan barang tertentu (X), maka semakin elastis barang X tersebut dan sebaliknya. Jika barang X memiliki banyak pengganti, kenaikan harga barang X yang sedikit dapat menyebabkan banyak konsumen meninggalkan barang X dan beralih ke produk lain yang sejenis.
Sebaliknya, jika tidak banyak produk yang dapat menggantikan barang X, walaupun harga X meningkat secara signifikan, permintaan terhadap X tidak akan berkurang banyak.
2. Prosentasi pendapatan yang dibelanjakan.
Faktor penentu elastisitas permintaan, prosentasi harga barang terhadap penghasilan masyarakat ikut menentukan elastisitas barang tersebut. Contoh, jika harga sebatang coklat seharga Rp. 5.000 naik 10% menjadi Rp. 5.500, kenaikan itu tidak akan banyak mengurangi jumlah permintaan terhadap coklat tersebut karena harga coklat tersebut sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan rata-rata masyarakat.
Namun, jika harga sebuah laptop naik 10% dari Rp. 3.000.000 menjadi Rp. 3.300.000, maka sangat mungkin jumlah permintaan terhadap laptop tersebut akan berkurang, konsumen akan mencari laptop merek lain yang lebih murah. Hal ini adalah karena harga laptop tersebut memiliki prosentase yang cukup besar terhadap pendapatan rata-rata masyarakat.
3. Jangka waktu analisis
Semakin lama jangka waktu analisis terhadap permintaan suatu barang, semakin elastis sifat permintaan tersebut. Hal ini terjadi karena dalam jangka waktu yang singkat, perubahan-perubahan harga yang terjadi di pasar belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga mereka cenderung membeli barang yang biasanya dibeli.
Baca juga 2 Fungsi Distribusi Yakni Fungsi Pokok dan Fungsi Tambahan
Namun dalam jangka panjang, dimana pembeli sudah memiliki pengetahuan mengenai perubahan harga, mereka akan mencari produk dengan harga terendah.