Latar belakang terbentuknya Gerakan Non Blok (GNB), Pada tahun 1955 beberapa Negara Asia Afrika mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung. Demikian juga pada tahun 1956, negarawan, Yugoslavia, Indonesia dan India melakukan pertemuan di Pulau Brioni (Yugoslavia) untuk mencetuskan ide pembentukan Negara-negara Non Blok.
Gerakan Non Blok berdiri saat diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Bandung (KAA) I selanjutnya diselenggarakan di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1-6 September 1961. KTT I dihadiri oleh 25 negara.
Gerakan Non Blok di latar belakangi antara lain:
- Adanya perang dingin antara Blok Barat dan Timur , yaitu persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur dimana saling mencurigai dan memperkuat diri dengan senjata-senjata mutakhir termasuk senjata nuklir
- Setelah perang dunia II, manusia di dunia mendambakan keadaan damai dan sejahtera
- Terjadinya krisis Kuba pada tahun 1961. krisis ini terjadi karena Uni Sovyet membangun pangkalan rudal di Kuba. Amerika merasa terancam dan memprotes keras tindakan Uni Sovyet
- Dokumen Brioni tentang prinsip-prinsip dasar untuk mempersatukan Negara-negara Non Blok
- Masih adanya penindasan di Negara-negara berkembang, terutama di Asia dan Afrika.
Tokoh-tokoh pemrakarsa berdirinya Gerakan Non Blok (GNB), yaitu:
1) Presiden Soekarno (Indonesia) 2) Presiden Yosep Bros Tito (Yugoslavia) 3) Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir) 4) Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India) 5) Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana).
Kelima pemimpin tersebut bersepakat menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Beograd, Yugoslavia. Konferensi itu berlangsung tanggal 1–6 September 1961. konferensi itu dihadiri oleh 25 kepala pemerintahan yang ingin bebas dari pengaruh Blok Barat dan Blok Timur.
Latar belakang terbentuknya Gerakan Non Blok (GNB), dalam konferensi itulah para kepala Negara itu bersama-sama menandatangani Deklarasi Gerakan Non Blok (GNB). Peristiwa itu menandai lahirnya Gerakan Non Blok (GNB). Untuk selanjutnya konferensi di Beograd itu dinamakan KTT GNB I.
Tujuan Gerakan Non Blok ( GNB )
- Menggalang kerjasama Negara-negara selatan (sesama Negara berkembang selatan khatulistiwa) dalam bidang pangan, kependudukan, kesehatan, dan Pendidikan
- Menggalang kerjasama Negara utara selatan (antara Negara maju dan Negara berkembang)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok
Untuk mewujudkan tujuannya, Negara-negara Non Blok menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Pokok pembicaraan utama adalah membahas persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tujuan GNB dan ikut mencari solusi terbaik terhadap peristiwa-peristiwa internasional yang membahayakan perdamaian dan keamanan dunia.
Meskipun perang dingin telah berakhir, penjajahan, ketidakadilan, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta penindasan hak asasi manusia masih melanda dunia ini. Masalah itu diakibatkan oleh belum meratanya kemakmuran di seluruh dunia. Negara yang miskin atau terbelit hutang cenderung mengalami ketidakstabilan politik dan kerusuhan sosial.
Peranan Indonesia dalam Gerakan Nob Blok
1) Indonesia memprakarsai pelaksanaan KTT No Blok I 2) Presiden Soekarno menyampaikan keputusan KTT Non Nlok I kepada Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy 3) Indonesia menjadi tuan rumah KTT Non Blok X
Baca juga Penyimpangan Politik Luar Negeri Pada Masa Demokrasi Terpimpin
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.