Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan Dan Negara, Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, akan tetapi Negara Indonesia belum memiliki kelengkapan pemerintahan.
Padahal alat kelengkapan negara tersebut merupakan hal yang mutlak untuk menjamin kehangsungan negara. Maka pada tanggal 18 agustus 1945, Presiden Soekarno membentuk panitia kecil dengan tugas pokok merencanakan pembentukan departemen pemerintahan.
Panitia kecil tersebut terdiri dan tiga orang, yakni Mr. Achmad Sutarjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman Singadimejo. Hasil dan perumusan panitia kecil tersebut antara lain:
1) Penyusunan Pemerintahan
Untuk kelancaran jalannya roda pemerintahan kemudian dibentuk kabinet. Tentang pembentukan kabinet, PPKI dalam sidangnya tanggal 19 Agustus 1945 telah menetapkan adanya 12 depantemen (kementrian) dan empat kementrian negara.
Kabinet ini mulai melaksanakan tugas setelah dilantik pada tanggal 2 September 1945. Adapun susunan kementrian kabinet pertama adalah:
No. | Kementrian | Menteri |
1 | Menteri Dalam Negeri | R.A.A. Wiranata Kusumah |
2 | Menteri Luar Negeri | Mr. Achmad Subarjo |
3 | Menteri Keuangan | Mr. A.A. Maramis |
4 | Menteri Kehakiman | Prof. Mr. Dr. Supomo |
5 | Menteri Kemakmuran | Ir. Surachman Cokroadisuryo |
6 | Menteri Keamanan Rakyat | Supriyadi |
7 | Menteri Kesehatan | Dr.Buntaran Martoatmodjo |
8 | Menteri Pengajaran | Ki Hajar Dewantara |
9 | Menteri Penerangan | Mr. Amir Syarifuddin |
10 | Menteri Sosial | Mr. Iwa Kusuma Sumantri |
11 | Menteri Pekerjaan Umum | Abikusno Cokrosuyoso |
12 | Menteri Perhubungan | Abikusno Cokrosuyoso |
13 | Menteri Negara | Wakhid Hasyim |
14 | Menteri Negara | Dr. M. Amir |
15 | Menteri Negara | Mr. R.M. Sartono |
16 | Menteri Negara | P. Otto Iskandardinata |
Selanjutnya diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara, antara lain
a. Ketua Mahkamah Agung | Mr. Dr. Kusumah Atmadja |
b. Jaksa Agung | Mr. Gatot Tanumiharja |
c. Sekrelaris Negara | Mr. A.G. Pringgodigdo |
d. Juru Bicara Negara | Sukarjo Wiryo Pranoto |
2) Pembagian Wilayah ( Pemerintahan Daerah )
Dalam rapat tanggal 19 Agustus 1945 PPKI telah menetapkan pemerintah daerah RI untuk sementara waktu dibagi dalam delapan propinsi, yang masing-masing dikepalai oleh seorang gubernur. Kedelapan wilayah provinsi tersebut antara lain:
a. Teuku Muhammad Hassan | Propinsi Sumatra |
b. Sutarjo Kartohadikusumo | Propinsi Jawa Barat |
c. R.Panji Soroso | Propinsi Jawa Tengah |
d. R.A. Suryo | Propinsi Jawa Timur |
e. Mr. I Gusti Ketut Puja | Propinsi Sunda kecil (Bali dan Nusa Tenggara) |
f. Dr. G.S.S.J. Ratulangi | Propinsi Sulawesi |
g. Ir. Pangeran Muhammad Noor Borneo | Propinsi (Kalimantan) |
h. Mr. J. Laluharhary | Propinsi Maluku |
3) Pembentukan Komite Nasional Indonesia
Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan, Dalam keputusan sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dibentuk Komite Nasional Indonesia, yang bertugas membantu presiden, sebelum MPR dan DPR terbentuk.
Maka dalam sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 diambil keputusan untuk membentuk KNIP yang berpusat di Jakarta dan diumumkan pada tanggal 25 Agustus 1945, sedangkan pelantikannya dilakukan pada tanggal 29 Agustus 1945. susunan pengurus KNIP adalah :
- Mr. Kasman Singodimejo (Ketua)
- Sutarjo Kartohadikusumo (Wakil Ketua I)
- Johanes Latuharhary (Wakil Ketua II)
- Adam Malik (Wakil Ketua III).
Pada tanggal 16 Oktober 1945 KNIP bersidang dan menghasilkan dua keputusan, yaitu
- Membentuk Badan Pekerja KNIP dengan jumlah anggota 15 orang.
- Mengusulkan kepada presiden supaya KNIP diberi kekuasaan legisletif selama DPR/MPR belum terbentuk.
Usulan tersebut mendapat sambutan dan pemerintah dan segera mengeluarkan maklumat Wakil Presiden RI No. X. Dalam rangka meluaskan jangkauan KNIP, di daerah-daerah dibentuk Komite Nasional Indonesia. Usulan tersebut mendapat sambutan dan pemerintah dan segera mengeluarkan maklumat Wakil Presiden RI No. X.
Baca juga Perjuangan jalur diplomasi kemerdekaan bangsa indonesia
Dalam rangka meluaskan jangkauan KNIP, di daerah-daerah dibentuk Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID), yang berada di seluruh provinsi di Indonesia, yang kemudian berkembang menjadi badan Iegisletif.
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.