Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat yang melandasi sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur baku dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial.
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu dalam masyarakat dan antara individu dengan masyarakatnya, dan tingkah laku individu-individu tersebut (Linton, 1996).
Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat, dalam hubungan-hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan individu mempunyai arti yang penting. Karena langgengnya masyarakat tergantung pada keseimbangan kepentingankepentingan individu termaksud.
Kedudukan (Status)
Pengertian kedudukan (status) kadang dibedakan dengan kedudukan sosial (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Kedudukan sosial artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Untuk lebih mudah mendapatkan pengertian, kedua istilah tersebut di atas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah kedudukan (status).
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan.
Pengertian Kedudukan
Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh. Kedudukan Tuan A sebagai warga masyarakat, merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, ketua rukun tetangga, suami nyonya B, ayah anak-anak dan seterusnya.
Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban. Karena hak dan kewajiban termaksud hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu, maka agak sukar untuk memisahkannya secara tegas dan kaku.
Hubungan individu dengan Kedudukan
Hubungan antar individu dengan kedudukan dapat diibaratkan sebagai hubungan pengemudi mobil dengan tempat atau kedudukan pengemudi dengan mesin mobil tersebut.
Tempat mengemudi dengan segala alat untuk menjalankan mobil adalah alat-alat tetap yang penting untuk menjalankan serta mengendalikan mobil, pengemudinya dapat diganti dengan orang lain, yang mungkin akan dapat menjalankannya secara lebih baik, atau bahkan lebih buruk.
Dua macam kedudukan
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu ascribed-status dan achieved-status.Ascribed-status adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula.
Baca juga Wiraswasta (entrepreneur) memiliki jiwa yang penuh inovasi dan imajinasi
Seseorang warga kasta Brahmana di India memperoleh kedudukan demikian karena orang tuanya tergolong dalam kasta yang bersangkutan. Pada umumnya ascribed-status dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed-status tak hanya dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup.
Kedudukan laki-laki dalam kelurga
Pada sistem lapisan terbuka mungkin juga ada. Misalnya, kedudukan laki-laki dalam satu keluarga, kedudukannya berbeda dengan kedudukan istri dan anak-anaknya. Ascribed-status walaupun tidak diperoleh atas dasar kelahiran, tetapi pada umumnya sang ayah atau suami adalah kepala keluarga batihnya.
Untuk menjadi kepala keluarga batih, laki-laki tidak perlu mempunyai darah bangsawan atau menjadi warga suatu kasta tertentu. Emansipasi wanita akhir-akhir ini banyak menghasilkan persamaan dalam bidang pekerjaan dan politik. Tetapi kedudukan seorang ibu di dalam masyarakat secara relatif tetap berada di bawah kedudukan seorang ayah sebagai kepala rumah tangga.