Home » IPS Kelas 10 » Setiap masyarakat memberikan pengalaman tertentu
Setiap masyarakat memberikan pengalaman tertentu

Setiap masyarakat memberikan pengalaman tertentu

Setiap masyarakat memberikan pengalaman tertentu, Beberapa pengalaman umum bagi seluruh kebudayaan, dimana bayi dipelihara atau diberi makan oleh orang yang lebih tua, hidup dalam kelompok, belajar berkomunikasi melalui bahasa, mengalami hukuman dan menerima imbalan/pujian dan semacamnya, serta mengalami pengalaman lain yang umum dialami oleh jenis manusia.

Setiap masyarakat sebenarnya memberikan pengalaman tertentu yang tidak diberikan oleh masyarakat lain kepada anggotanya. Dari pengalaman sosial yang sebenarnya yang umum bagi seluruh anggota masyarakat tertentu, timbullah konfigurasi kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tersebut.

DuBois (1944) menyebutnya sebagai “modal personality” (diambil dari istilah statistis “mode” yang mengacu pada suatu nilai yang paling sering timbul dalam berbagai seri).

Beberapa contoh dari pengaruh unsur kebudayaan terhadap kepribadian, sebagaimana kasus suku Dobu di Melanisia (Horton, 1993).

Kasus suku Dobu

Anak suku Dobu yang lahir ke dunia hanya pamannya yang mungkin menyayanginya, terhadap siapa ia akan menjadi ahli warisnya, Ayahnya yang lebih tertarik kepada anak-anak saudara perempuannya biasanya membencinya, karena si ayah harus menunggu sampai anak tersebut disapih untuk dapat melakukan hubungan seksual dengan ibunya.

Sering juga ia tidak diharapkan oleh ibunya dan tidak jarang terjadi pengguguran. Hidup suku Dobu diatur oleh ilmu sihir, penyebab kejadian bukan berasal dari alam; semua gejala dikendalikan oleh ilmu sihir yang telah dikenakan terhadap seseorang dan menyebabkan balas dendam dari keluarganya. Bahkan mimpipun diinterpretasikan sebagai sihir.

Malah nafsu seksual tidak akan muncul apabila tidak menanggapi penyihiran cinta orang lain, yang membimbingnya menuju kepadanya, sementara daya sihir cinta seseorang menunjukkan keberhasilannya.

Setiap orang Dobu selalu merasa takut akan diracun. Makanan dijaga dengan waspada pada waktu dimasak dan hanya dengan beberapa orang tertentulah orang Dobu bersedia makan bersama. Setiap saat setiap desa melindungi diri dari semua pasangan yang berkunjung dari desa lain, dan semua tamu ini tidak dapat dipercayai oleh yang punya rumah dan para tamu sendiri tidak saling percaya.

Sungguh tidak seorang pun dapat dipercaya penuh; para suami cemas terhadap sihir isterinya dan takut terhadap mertua. Sepintas lalu, hubungan sosial di Dobu adalah cerah dan sopan meskipun keras dan tanpa humor. Pertentangan hanyalah sedikit, karena menghina atau bermusuhan berbahaya.

Namun, teman-teman juga berbahaya. Persahabatan mungkin merupakan awal pengracunan atau pengumpulan bahan (rambut, kuku tangan) yang berguna untuk menyihir.

Kepribadian Suku Dobu

Kepribadian yang berkembang dalam kebudayaan semacam itu? setiap orang Dobu bersifat bermusuhan, curiga, tidak dapat dipercaya, cemburu, penuh rahasia, dan tidak jujur. Sifat-sifat ini merupakan tanggapan yang rasional, karena orang Dobu hidup dalam dunia yang penuh kejahatan, dikelilingi musuh dan tukang sihir.

Baca juga Perasaan Merupakan salah satu unsur kepribadian

Pada akhirnya mereka yakin akan dihancurkan. Walaupun mereka melindungi diri dengan sihir mereka, tetapi mereka tidak pernah merasakan perlindungan yang nyaman. Mimpi buruk mungkin menyebabkan mereka terkapar di tempat tidur berhari-hari. dan ini adalah suatu hal yang nyata, benar bukan hayalan/irasional.

Gambar 17a. kepribadian yang berkembang dalam kebudayaan yang salah, sihir dijadikan perlindungan diri (ilustrasi foto/Daily Rakyat)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top