Ekspansi Diplomasi Ekonomi
Peningkatan Kerja Sama Bilateral dan Regional
SBY mendorong perluasan kerja sama ekonomi dengan berbagai negara, antara lain:
- Menandatangani Kemitraan Strategis dengan Tiongkok, AS, Jepang, dan India.
- Meningkatkan ekspor Indonesia dan menarik investasi asing melalui forum-forum seperti Indonesia-Africa Forum, Indonesia-Middle East Forum, dan Forum Pasifik Selatan.
Kebangkitan Diplomasi Maritim
Meskipun tema ini lebih dikenal di era Jokowi, fondasi diplomasi maritim Indonesia mulai dibangun di era SBY, seperti:
- Memperkuat kerja sama di Samudera Hindia.
- Mendorong peran Indonesia dalam menjaga jalur perdagangan maritim internasional.
Citra Indonesia di Mata Dunia
Berbagai lembaga internasional mengapresiasi peran Indonesia selama era SBY. Indonesia:
- Disebut sebagai “model demokrasi Muslim” oleh banyak media internasional.
- Dianggap sebagai mitra strategis oleh AS dan UE.
- Mendapat peran lebih besar dalam penyusunan kebijakan global terkait iklim, perdagangan, dan keamanan.
Warisan Diplomatik Era SBY
Peningkatan posisi Indonesia di dunia internasional selama masa kepemimpinan SBY telah memberikan sejumlah warisan penting:
- Kredibilitas diplomatik sebagai negara demokratis, toleran, dan aktif.
- Diplomasi multilateral yang efektif dan diterima oleh berbagai blok.
- Kesiapan Indonesia menjadi pemain global, bukan hanya regional.
Warisan ini menjadi modal strategis yang dilanjutkan oleh pemerintahan setelahnya, termasuk dalam diplomasi ekonomi, perubahan iklim, dan geopolitik Indo-Pasifik.
Kesimpulan
Di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia berhasil meningkatkan perannya di kancah internasional secara signifikan. Dengan pendekatan diplomasi aktif, berbasis prinsip bebas dan mandiri, SBY menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian dunia, diplomasi Islam moderat, dan kerja sama ekonomi strategis.
SBY dan Peran Indonesia di Kancah Internasional, warisan diplomatik era SBY tidak hanya membentuk citra positif Indonesia di luar negeri, tetapi juga memperkuat posisi negara ini sebagai pemimpin kawasan dan aktor penting dalam dunia multipolar.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa kontribusi terbesar SBY di panggung internasional?
Kontribusi terbesar SBY adalah mendorong Indonesia menjadi pemimpin regional yang aktif dalam forum global seperti G20 dan APEC, serta memimpin diplomasi perubahan iklim melalui UNFCCC 2007 di Bali.
2. Mengapa Indonesia dianggap sebagai jembatan antara Barat dan dunia Islam di era SBY?
Karena SBY mengusung nilai-nilai demokrasi dan toleransi serta menolak ekstremisme, Indonesia menjadi contoh negara Muslim moderat yang terbuka dan damai.
3. Apa itu REDD+ dan bagaimana peran Indonesia di dalamnya?
REDD+ adalah inisiatif global untuk mengurangi emisi dari deforestasi. Indonesia, di era SBY, menjadi negara pelopor kerja sama ini bersama Norwegia.
4. Bagaimana Indonesia berkontribusi terhadap perdamaian dunia?
Melalui pengiriman pasukan perdamaian PBB dan diplomasi damai di forum internasional, Indonesia memainkan peran sebagai negara penengah dan penjaga perdamaian.
5. Apakah pengaruh kebijakan luar negeri SBY masih terasa hingga kini?
Ya, fondasi hubungan internasional yang dibangun SBY masih menjadi rujukan utama dalam kebijakan luar negeri Indonesia, khususnya dalam forum multilateral dan kerja sama strategis.
Referensi
- Kementerian Luar Negeri RI – Dokumen Diplomasi 2004–2014
- The World Bank – Indonesia’s Role in Global Climate Action
- Kompas.com – Pidato SBY di Sidang Umum PBB dan G20
- BBC Indonesia – Indonesia dan Perannya di G20
- UNFCCC – Bali Road Map and COP-13 Outcomes
