EkonomiSMA Kelas 10

Pengertian Konsumsi (Consumption) dan Tabungan (Saving)

Pengertian Konsumsi (Consumption) dan Tabungan (Saving), Jika kalian menyempatkan diri untuk makan pagi dengan menghabiskan sepiring nasi sebelum berangkat ke Sekolah berarti kalian telah melakukan kegiatan konsumsi.

Demikian juga ketika berangkat ke sekolah kalian memakai baju, sepatu serta tas, berarti kalian sedang melakukan kegiatan konsumsi. Makan sepiring nasi berarti kalian melakukan kegiatan mengkonsumsi barang yang habis dalam sekali pakai. Memakai baju, sepatu atau tas juga melakukan kegiatan mengkonsumsi barang yang tidak habis dalam sekali pakai atau bisa dipakai berualang-ulang.

Contoh-contoh aktivitas konsumsi di atas maka kalian dapat menyimpulkan pengertian konsumsi adalah sebuah aktivitas guna menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. Contoh kegiatan mengkonsumsi sepiring nasi (habis pakai), maka pengertian konsumsi adalah sebuah aktivitas guna “menghabiskan” nilai guna suatu barang.

Contoh memakai baju, sepatu atau tas berarti kalian melakukan kegiatan mengkonsumsi barang yang tidak habis dalam sekali pakai, maka pengertian konsumsi yang lebih tepat adalah sebuah aktivitas guna “mengurangi” nilai guna suatu barang.

Hubungan tingkat pendapatan dan Konsumsi

Kenyataan sehari-hari di masyarakat, didapat suatu pola bahwa pada masyarakat yang tingkat pendapatannya masih rendah maka tingkat konsumsinya-pun terbatas. Pada masyarakat yang tingkat pendapatannya semakin tinggi maka konsumsinya-pun meningkat. 

Oleh karena itu, jika konsumsi dikaitkan dengan tingkat pendapatan, di dapat pola hubungan semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat konsumsi seseorang.

Dari hubungan ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan siap pakai (disposable income). Sedangkan pendapatan siap pakai adalah pendapatan setelah dikurangi pajak penghasilan.

Pola konsumsi masyarakat pada umumny tidak akan menghabiskan semua pendapatannya untuk dikonsumsi. Biasanya akan ada sebagian pendapatan yang disisihkan untuk ditabung. Oleh karena itu tabungan dapat diartikan sebagai sisa pendapatan setelah dikurangi untuk konsumsi.

Tabungan juga diartikan sebagai pengurangan konsumsi saat ini, demi untuk mengkonsumsi lebih banyak diwaktu yang akan datang. Tabungan dapat memperbesar kapital/modal, yang pada akhirnya memperbesar pula kapasitas produksi, sehingga akan semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan.

Baca juga Pengertian Pasar Tenaga Kerja dan Contohnya

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Hubungan antara tingkat konsumsi dan pendapatan diformulasikan dalam fungsi konsumsi, sementara hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan dirumuskan dalam fungsi tabungan. Jadi fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan.

Pengertian Konsumsi (Consumption) dan Tabungan (Saving), sedangkan fungsi tabungan menunjukkan hubungan antara tabungan dengan tingkat pendapatan. Bila pendapatan meningkat, konsumsi dan tabunganpun ikut meningkat dengan proporsi yang lebih kecil dari kenaikan pendapatan. Pendapatan merupakan penjumlahan antara konsumsi dan tabungan.

Tabel berikut ini untuk menunjukkan gambaran atau ilustrasi hubungan tingkat pendapatan suatu masyarakat dengan tingkat konsumsi dan tingkat tabungan yang ada di masyarakat tersebut.

Tabel Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan

Dari tabel di atas terlihat bahwa ada hubungan antara konsumsi dan tabungan dengan pendapatan. Dari data juga tampak perubahan konsumsi dan perubahan tabungan lebih kecil dari pada perubahan pendapatannya. Adapun bentuk umum dari fungsi konsumsi sebagai berikut:

Di mana: a =Besarnya konsumsi pada saat pendapatan nasional sebesar nol atau dikenal dengan sebutan konsumsi otonom b = MPC yaitu angka yang menunjukkan besarnya marginal propensity to consume adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional. C = Tingkat Konsumsi Masyarakat Y = Pendapatan Masyarakat.

Dalam bentuk persamaan, definisi b atau MPC tersebut dapat kita formulasikan:

Di mana: b = MPC = Marginal Propensity to Consume (Hasrat konsumsi marginal) ΔC = menunjukan besarnya perubahan konsumsi ΔY = menunjukkan besarnya perubahan pendapatan nasional C1 = tingkat konsumsi awal atau mula-mula C2 = tingkat konsumsi akhir Y1 = tingkat pendapatan mula-mula Y2 = tingkat pendapatan akhir.

Baca juga Pengertian Pasar Uang dan Contohnya

Sementara saving atau tabungan yang dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pandapatan nasional yang tidak dikonsumsi atau sisa pendapatan nasional setelah dikurangi tingkat konsumsinya, jadi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Di mana: S = Tingkat Tabungan Y = Tingkat Pendapatan C = Tingkat Konsumsi

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button