Sesuaikan Preferensi Izin

Kami menggunakan cookie untuk membantu Anda menavigasi secara efisien dan menjalankan fungsi tertentu. Anda akan menemukan informasi mendetail tentang semua cookie di bawah setiap kategori persetujuan di bawah.

Cookie yang dikategorikan sebagai "Diperlukan" disimpan di browser Anda karena sangat penting untuk mengaktifkan fungsionalitas dasar situs.... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Home » Sejarah » Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda
Posted in

Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda

Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda (foto/istimewa)

Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda. Gedung Sate adalah sebuah landmark terkenal dan gedung kantor pemerintahan yang terletak di Bandung, Indonesia. Gedung ini dibangun pada tahun 1920 dan terkenal karena arsitektur yang unik, yang menggabungkan elemen-elemen Kolonial Belanda dan gaya Art Deco.

Gedung ini dinamai sesuai dengan sate, hidangan populer Indonesia yang terbuat dari tusukan daging yang dipanggang.

A. Sejarah Gedung Sate Bandung

Dibangun pada tahun 1920 sebagai gedung kantor pemerintahan setempat. Arsitek yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung ini adalah Frederich Silaban, seorang arsitek asal Belanda.

Gedung ini terkenal karena arsitektur unik yang menggabungkan elemen-elemen Kolonial Belanda dengan gaya Art Deco. Selain itu, Gedung Sate juga terkenal karena merupakan salah satu landmark terkenal di Bandung.

Setelah selesai dibangun, gedung ini telah menjadi tempat penting bagi pemerintahan setempat dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk acara-acara penting. Saat ini, masih digunakan sebagai gedung kantor pemerintahan setempat dan juga menjadi tujuan wisata yang populer di Bandung.

Baca juga Masa Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia

Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda (foto/istimewa)
Gedung Sate Bandung Peninggalan kolonial Belanda (foto/istimewa)

B. Gedung Peninggalan Kolonial Belanda di Bandung

Selain Gedung Sate Bandung, ada beberapa gedung lain di Bandung yang dibangun oleh Kolonial Belanda, antara lain:

  1. Gedung Merdeka Bandung: Gedung ini dibangun pada tahun 1887 dan merupakan tempat dimana Kongres Pemuda Indonesia pertama kali diselenggarakan pada tahun 1928. Gedung ini terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung.
  2. Gedung Arsip Nasional Bandung: Gedung ini dibangun pada tahun 1910 dan merupakan gedung arsip nasional pertama di Indonesia. Gedung ini terletak di Jalan Merdeka, Bandung.
  3. Gedung Telepon Bandung: Gedung ini dibangun pada tahun 1911 dan merupakan gedung pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon. Gedung ini terletak di Jalan Braga, Bandung.
  4. Gedung Bank Indonesia Bandung: Gedung ini dibangun pada tahun 1913 dan merupakan salah satu gedung terkenal di Bandung. Gedung ini terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung.
  5. Gedung Rektorat ITB Bandung: Gedung ini dibangun pada tahun 1920 dan merupakan gedung utama Institut Teknologi Bandung (ITB). Gedung ini terletak di Jalan Ganesha, Bandung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.