Home » Sejarah » Jokowi dan Program Kartu Prakerja: Solusi bagi Pengangguran dan UMKM
Posted in

Jokowi dan Program Kartu Prakerja: Solusi bagi Pengangguran dan UMKM

Jokowi dan Program Kartu Prakerja: Solusi bagi Pengangguran dan UMKM (ft.istimewa)
Jokowi dan Program Kartu Prakerja: Solusi bagi Pengangguran dan UMKM (ft.istimewa)

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020, Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu terobosan terbesar dalam kebijakan ketenagakerjaan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program ini tidak hanya menyasar mereka yang menganggur, tetapi juga para pekerja informal dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan peningkatan keterampilan agar dapat bersaing di tengah tantangan ekonomi global. Bagaimana program Jokowi dan Program Kartu Prakerja: Solusi bagi Pengangguran dan UMKM?

Dengan menggabungkan pelatihan keterampilan berbasis digital dan insentif tunai, Kartu Prakerja hadir sebagai solusi adaptif terhadap disrupsi ekonomi, khususnya akibat pandemi COVID-19. Artikel Jokowi dan Program Kartu Prakerja ini akan membahas secara komprehensif visi Jokowi di balik program ini, manfaatnya bagi masyarakat, tantangan pelaksanaan, dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.


1. Latar Belakang Lahirnya Program Kartu Prakerja

A. Janji Kampanye Presiden Jokowi

Kartu Prakerja merupakan bagian dari janji kampanye Presiden Jokowi pada Pemilu 2019. Saat itu, ia menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas nasional, dengan menyasar kelompok usia produktif yang belum memiliki akses ke pelatihan kerja yang layak.

B. Respons terhadap Krisis Pandemi COVID-19

Program ini mulai diluncurkan secara resmi pada April 2020, bertepatan dengan awal pandemi COVID-19 di Indonesia. Dampak ekonomi akibat pandemi menyebabkan lonjakan angka pengangguran, terutama di sektor informal dan UMKM. Pemerintah lalu menyesuaikan desain program menjadi semi bantuan sosial (bansos) untuk merespons kebutuhan masyarakat.


2. Tujuan dan Sasaran Program Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kompetensi kerja melalui pelatihan berbasis digital
  • Membantu pencari kerja, korban PHK, dan pelaku usaha mikro meningkatkan daya saing
  • Meningkatkan produktivitas dan peluang wirausaha
  • Menyediakan insentif langsung kepada peserta agar dapat bertahan di masa sulit

Sasaran utamanya adalah:

  • Pengangguran
  • Pekerja informal
  • Pelaku UMKM
  • Korban pemutusan hubungan kerja (PHK)
  • Lulusan baru (fresh graduate)

3. Skema dan Mekanisme Program

A. Cara Kerja Kartu Prakerja
  1. Pendaftaran Online melalui situs resmi www.prakerja.go.id
  2. Seleksi dan Pengumuman peserta terpilih secara berkala
  3. Pelatihan Digital yang bisa dipilih sesuai minat dan kebutuhan peserta
  4. Sertifikat diberikan setelah menyelesaikan pelatihan
  5. Insentif diberikan dalam dua bentuk:
    • Insentif pasca pelatihan (Rp600.000)
    • Insentif survei (total Rp150.000)
B. Jenis Pelatihan

Tersedia ribuan pelatihan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Teknologi dan digital (desain grafis, data analysis, coding)
  • Kewirausahaan dan UMKM (pemasaran digital, manajemen bisnis)
  • Jasa dan keterampilan teknis (barista, memasak, servis AC)
  • Soft skill (public speaking, kepemimpinan)

Platform pelatihan berasal dari lembaga mitra seperti Ruangguru, Pintaria, Tokopedia, Skill Academy, dan lainnya.


4. Dampak Nyata bagi Pengangguran dan UMKM

A. Pengurangan Tingkat Pengangguran

Menurut data dari Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, hingga akhir 2023, program ini telah menjangkau lebih dari 17 juta penerima dari seluruh provinsi. Sebagian besar di antaranya adalah pengangguran dan pekerja informal yang mengalami peningkatan kemampuan serta berhasil mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri.

Laporan LPEM UI tahun 2022 menyebutkan bahwa:

  • 88% peserta merasa keterampilannya meningkat
  • 53% peserta yang sebelumnya menganggur akhirnya mendapatkan pekerjaan
  • 34% peserta menggunakan insentif untuk memulai usaha kecil
B. Dukungan bagi UMKM dan Wirausaha

Bagi pelaku UMKM, pelatihan dalam Kartu Prakerja membantu mereka memahami pemasaran digital, keuangan usaha, dan pengelolaan bisnis. Hasilnya:

  • Meningkatnya omzet pelaku UMKM digital
  • Bertambahnya wirausaha baru, khususnya generasi muda
  • UMKM lebih adaptif terhadap teknologi dan pasar online

Baca juga: Mengapa Masa Jabatan B.J. Habibie sebagai Presiden Hanya Singkat?


5. Transformasi Menuju Skema Normal

Setelah pandemi mereda, pada tahun 2023 pemerintah mengubah format Kartu Prakerja menjadi skema normal. Perubahan ini mencakup:

  • Penerima tidak lagi mendapat insentif tunai besar seperti masa pandemi
  • Fokus lebih besar pada pelatihan tatap muka dan hybrid
  • Skema pembiayaan dibagi antara pemerintah dan peserta (co-funding)
  • Jumlah peserta disesuaikan dengan kapasitas anggaran

Namun, semangat utamanya tetap sama: mendorong masyarakat Indonesia untuk menjadi lebih terampil, produktif, dan mandiri.


6. Tantangan dan Kritik

Meski dinilai inovatif, Program Kartu Prakerja tidak luput dari tantangan:

  • Seleksi sistem daring masih menyulitkan warga yang tidak punya akses internet
  • Tumpang tindih data penerima bansos
  • Beberapa pelatihan dinilai tidak relevan atau terlalu sederhana
  • Potensi kecurangan (duplikasi data dan joki pendaftaran)

Namun, Manajemen Pelaksana Prakerja secara berkala memperbaiki sistem, meningkatkan pengawasan, dan memperluas kerja sama dengan lembaga pelatihan kredibel.


7. Apresiasi dan Pengakuan Internasional

Program Kartu Prakerja mendapat pengakuan global sebagai inovasi digital untuk perlindungan sosial. Pada 2021, Indonesia menjadi pemenang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2021 dalam kategori e-employment.

Program ini juga mendapat perhatian dari lembaga dunia seperti Bank Dunia dan OECD, yang menilai bahwa Prakerja bisa menjadi model perlindungan sosial yang efisien di negara berkembang lainnya.


8. Visi Jokowi: SDM Unggul Menuju Indonesia Maju

Jokowi dan Program Kartu Prakerja, Program Kartu Prakerja sejalan dengan visi besar Presiden Jokowi tentang pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Jokowi sering menyampaikan bahwa masa depan bangsa bergantung pada:

  • Masyarakat yang produktif dan adaptif
  • Angkatan kerja yang kompeten dan siap bersaing secara global
  • Generasi muda yang mampu memanfaatkan teknologi dan peluang digital

Kartu Prakerja menjadi salah satu instrumen strategis mewujudkan cita-cita tersebut secara nyata dan terukur.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa itu Program Kartu Prakerja?
Kartu Prakerja adalah program pemerintah yang memberikan pelatihan keterampilan kerja secara digital dan insentif tunai bagi pencari kerja, pekerja informal, dan pelaku UMKM.

2. Siapa yang bisa mengikuti program ini?
WNI berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang menempuh pendidikan formal, termasuk pengangguran, korban PHK, dan pelaku usaha kecil.

3. Apakah peserta menerima bantuan uang?
Ya. Pada skema awal, peserta menerima insentif total Rp3.550.000. Dalam skema normal, bantuan disesuaikan dan lebih fokus pada pelatihan.

4. Apa manfaat utama Kartu Prakerja?
Peserta mendapatkan pelatihan kerja, sertifikat kompetensi, dan insentif. Pelaku UMKM juga bisa meningkatkan kemampuan bisnis dan pemasaran digital.

5. Bagaimana cara mendaftar?
Pendaftaran dilakukan secara online di situs www.prakerja.go.id. Peserta harus membuat akun, mengikuti tes motivasi, dan menunggu pengumuman seleksi.


Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.