Home » Sejarah » Kerajaan Melayu: Penerus Kejayaan Sriwijaya di Sumatra Timur
Posted in

Kerajaan Melayu: Penerus Kejayaan Sriwijaya di Sumatra Timur

Kerajaan Melayu: Penerus Kejayaan Sriwijaya di Sumatra Timur (ft.istimewa)
Kerajaan Melayu: Penerus Kejayaan Sriwijaya di Sumatra Timur (ft.istimewa)

Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerajaan besar di Sumatra yang menjadi penerus kejayaan Kerajaan Sriwijaya setelah kemunduran kekuasaan maritimnya. Berpusat di wilayah Jambi, Kerajaan Melayu berkembang menjadi kekuatan politik dan ekonomi yang penting di wilayah Sumatra Timur sejak abad ke-11 hingga abad ke-14. Meski namanya tidak sepopuler Majapahit atau Sriwijaya, Kerajaan Melayu memiliki peran signifikan dalam sejarah Nusantara, terutama dalam menjaga kesinambungan warisan kebudayaan, agama, dan perdagangan di pesisir timur Sumatra.

Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah berdirinya Kerajaan Melayu, masa kejayaan, hubungan internasional, pengaruh agama, serta warisan budayanya hingga kini.


Asal Usul dan Letak Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu atau dikenal juga sebagai Melayu Jambi merupakan kerajaan yang berdiri setelah melemahnya kekuasaan Sriwijaya akibat serangan Kerajaan Chola dari India Selatan pada tahun 1025 M. Banyak ahli sejarah berpendapat bahwa pusat kekuasaan Melayu terletak di wilayah Muaro Jambi, yang kini masuk dalam wilayah Provinsi Jambi.

Dalam sumber Tiongkok, terutama dalam catatan Dinasti Song, kerajaan ini disebut dengan nama “Ma-li-yü” dan digambarkan sebagai salah satu kerajaan penting yang sering mengirimkan utusan ke istana kekaisaran Tiongkok.


Hubungan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu sering disebut sebagai kelanjutan atau transformasi dari Sriwijaya, karena kedua kerajaan ini memiliki hubungan geografis dan budaya yang sangat erat. Sebelum menjadi pusat kekuasaan tersendiri, wilayah Jambi telah menjadi bagian dari wilayah taklukan Sriwijaya.

Setelah serangan Chola yang melemahkan pusat kekuasaan Sriwijaya di Palembang, muncul kekuatan lokal di Jambi yang membentuk pemerintahan sendiri. Kerajaan Melayu berhasil mengambil alih sebagian besar peran Sriwijaya, terutama dalam perdagangan laut dan hubungan diplomatik dengan negara-negara asing.


Masa Kejayaan Kerajaan Melayu

Masa kejayaan Kerajaan Melayu terjadi pada abad ke-12 hingga ke-13. Pada masa ini, kerajaan ini berhasil mengontrol jalur perdagangan di sepanjang Sungai Batanghari dan jalur laut di pesisir timur Sumatra. Jambi menjadi pelabuhan yang ramai dan titik pertemuan bagi para pedagang dari Tiongkok, India, dan Arab.

Kemakmuran ekonomi ini menjadikan Melayu sebagai salah satu pusat kebudayaan dan pemerintahan yang penting di Nusantara. Pada masa ini pula, Melayu Jambi menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan yang erat dengan Tiongkok, sebagaimana dibuktikan oleh keberadaan berbagai temuan keramik Cina kuno di situs Muaro Jambi.


Situs Muaro Jambi: Bukti Kejayaan Budaya Melayu

Salah satu peninggalan arkeologis paling penting dari Kerajaan Melayu adalah Kompleks Percandian Muaro Jambi, yang diperkirakan merupakan kompleks candi Buddha terbesar di Asia Tenggara. Situs ini terdiri dari berbagai bangunan candi, saluran air, dan struktur pemukiman yang mencerminkan tingkat kemajuan peradaban Melayu pada masa lampau.

Kompleks ini bukan hanya pusat keagamaan, tetapi juga diduga sebagai pusat pendidikan agama Buddha, serupa dengan peran Sriwijaya sebelumnya. Para sejarawan meyakini bahwa candi-candi ini digunakan oleh para biksu dan cendekiawan dari berbagai daerah untuk belajar dan menyebarkan agama Buddha.


Hubungan Diplomatik dan Perdagangan Internasional

Sebagai kerajaan maritim, Kerajaan Melayu menjalin hubungan diplomatik yang aktif dengan berbagai negara asing. Dalam catatan sejarah Tiongkok, Melayu tercatat mengirimkan beberapa utusan resmi ke istana kekaisaran selama abad ke-12 dan 13.

Selain itu, hubungan perdagangan dengan para pedagang dari Gujarat, Persia, dan Arab turut memperkaya budaya Melayu dengan berbagai unsur asing, termasuk aksara Arab dan seni Islam, yang nantinya mempercepat proses islamisasi di wilayah ini pada abad-abad berikutnya.


Pengaruh Agama dalam Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu pada awalnya beragama Buddha Mahayana, sama seperti Sriwijaya. Ini terlihat jelas dari peninggalan arsitektur candi di Muaro Jambi dan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta.

Namun, seiring waktu, pengaruh Islam mulai memasuki wilayah Melayu melalui jalur perdagangan. Proses ini berlangsung secara bertahap dan damai, dan pada akhirnya wilayah ini menjadi bagian dari kerajaan Islam seperti Kesultanan Jambi. Dengan demikian, Kerajaan Melayu juga memainkan peran penting dalam transisi budaya dan agama dari Hindu-Buddha ke Islam di Sumatra.


Kemunduran Kerajaan Melayu

Kemunduran Kerajaan Melayu dimulai pada akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-14. Salah satu penyebab utamanya adalah ekspansi dari Kerajaan Majapahit yang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Sumatra Timur, termasuk Jambi. Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca menyebutkan bahwa wilayah “Melayu” menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Majapahit.

Selain itu, perubahan jalur perdagangan dan meningkatnya kekuatan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Sumatra turut melemahkan posisi strategis Melayu. Akhirnya, wilayah Jambi lebih dikenal sebagai bagian dari Kesultanan Jambi yang beragama Islam pada abad ke-15.

Baca juga: Akhir dari 350 Tahun Penjajahan Belanda: Perjuangan Menuju Kemerdekaan Indonesia


Warisan Kerajaan Melayu hingga Kini

Warisan Kerajaan Melayu penerus kerajaan Sriwijaya masih dapat dirasakan hingga kini, terutama dalam bentuk budaya, bahasa, dan struktur masyarakat di Provinsi Jambi dan sekitarnya. Bahasa Melayu yang digunakan oleh kerajaan ini kelak berkembang menjadi Bahasa Indonesia modern.

Selain itu, situs Candi Muaro Jambi kini menjadi objek penelitian sejarah dan destinasi wisata sejarah yang penting. Pemerintah Indonesia juga menetapkan kawasan ini sebagai situs warisan budaya nasional, dan sedang diusulkan ke UNESCO untuk menjadi warisan dunia.


Kesimpulan

Kerajaan Melayu merupakan penerus kejayaan Sriwijaya di wilayah Sumatra Timur yang memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara. Dengan kekuatan maritim, hubungan dagang internasional, dan pusat keagamaan yang besar seperti Muaro Jambi, Melayu menjadi kerajaan yang berpengaruh dari abad ke-11 hingga ke-14.

Warisan budaya, bahasa, dan situs arkeologisnya menunjukkan bahwa Melayu bukan sekadar kerajaan kecil, melainkan bagian penting dari jalinan sejarah Indonesia. Memahami sejarah Kerajaan Melayu adalah upaya mengenali akar identitas bangsa dan kontribusi Sumatra terhadap kebudayaan Indonesia.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Di mana letak Kerajaan Melayu?
Kerajaan Melayu terletak di wilayah Jambi, tepatnya di sekitar Sungai Batanghari dan situs Muaro Jambi.

2. Apakah Kerajaan Melayu merupakan bagian dari Sriwijaya?
Pada awalnya Melayu merupakan bagian dari Sriwijaya, namun kemudian berkembang menjadi kerajaan mandiri setelah melemahnya kekuasaan Sriwijaya.

3. Apa saja peninggalan penting dari Kerajaan Melayu?
Peninggalan terpenting adalah Kompleks Candi Muaro Jambi yang merupakan pusat keagamaan dan pendidikan agama Buddha.

4. Apakah Kerajaan Melayu pernah memeluk agama Islam?
Pada awalnya Kerajaan Melayu beragama Buddha, namun dalam perkembangannya wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Jambi yang beragama Islam.

5. Bagaimana peran Kerajaan Melayu dalam sejarah Indonesia?
Kerajaan Melayu penerus kerajaan Sriwijaya berperan penting sebagai pusat perdagangan, keagamaan, dan budaya di Sumatra Timur serta pelopor dalam proses islamisasi di wilayah tersebut.


Referensi

  1. Coedès, George. The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press, 1968.
  2. Slamet Muljana. Sriwijaya. Yogyakarta: LKiS, 2006.
  3. Mulia, A. Z. (2011). Candi Muaro Jambi: Pusat Peradaban Melayu Kuno. Balai Arkeologi Sumatera.
  4. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  5. https://www.perpusnas.go.id
  6. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id
  7. https://www.britannica.com/place/Malayu-kingdom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.