Persebaran Flora dan Fauna Indonesia dipegaruhi letak geografis. Tahukah kalian bahwa sinar matahari (energi), udara, air, dan tanah adalah faktor penyebab yang memengaruhi persebaran flora dan fauna?
Keempat faktor itu di dunia tidak sama intensitasnya, misalnya sinar matahari di daerah khatulistiwa atau daerah tropik akan lebih lama (sepanjang tahun) dibandingkan dengan di daerah sedang atau daerah kutub.
Persebaran Flora dan Fauna Indonesia dikelompokkan berdasarkan hasil penelitian dua tokoh terkenal dalam bidang flora dan fauna, yaitu Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
Dari hasil penyelidikannya, hewan Indonesia Barat berbeda dengan hewan bagian timur dan pada bagian tengah terdapat hewan peralihan dan hewan asli Indonesia. Kemudian, M.W.C. Weber melakukan penelitian hewan di Indonesia, yaitu dengan ekspedisi Sibolga pada tahun 1899- 1900.
Karena sumbangan mereka dalam penggolongan flora dan fauna maka di Indonesia dipisahkan dengan garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace, yaitu garis pembatas flora dan fauna antara Indonesia Barat yang bercorak Asiatis dengan Indonesia Tengah.
Garis Weber, yaitu garis pembatas flora dan fauna Indonesia Timur yang bercorak Australis dengan Indonesia Tengah yang bercorak peralihan.
Persebaran Flora dan Fauna Indonesia? Flora asli Indonesia, antara lain kenanga, ketapang, turi, asam, cempaka, kapuk, manggis, rambutan, duku, langsat, durian, nangka, dan cempedak. Fauna asli Indonesia, misalnya komodo dan anoa. Untuk mengetahui lebih jauh, mari kita pelajari bersama!
Flora Indonesia
Flora Indonesia dalam flora dunia secara keseluruhan termasuk formasi Indo Malaya yang tersebar di Indonesia, Kepulauan Filipina, Sailan, India, daratan Asia Tenggara, Afrika Tengah, dan Amerika Selatan, yaitu di Dataran Amazone.
Flora Indonesia mempunyai kesamaan dengan flora Asia, Australia, dan ada juga flora asli Indonesia. Berdasarkan tipe persebaran flora, Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
a. Persebaran Flora Indonesia Barat
Flora Indonesia Barat meliputi fauna di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora yang hidup atau terdapat di Selat Makassar ke barat mempunyai persamaan dengan tumbuhan di Asia, misalnya teh dan kopi.
Ciri khas flora di daerah Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh hutan hujan ekuator yang terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Curah hujan yang tinggi di daerah itu menyebabkan jenis pohon dipterocarps merupakan flora yang terpenting. Biasanya tumbuhan itu ditemukan di daerah yang tidak bergunung-gunung. Jenis pohonnya, yaitu jenis eboni, kayu besi, kamper, dan mahoni.
Di Sumatra dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon pinus, kamper, meranti, kapur, cemara, kayu besi, tembusu, mengarawan, miri, punak, merawan, kempas, banio, kayu besi, kayu manis, paku tiang, nibung, marban, beringin, dan beberapa jenis bunga (Raflesia arnoldi dan Raflesia vanda hageirana).
Flora yang dibudidayakan penduduk, misalnya markisa, rambutan, duku, durian, manggis, kemenyan, salak, bambu, dan rotan. Jenis-jenis flora tersebut banyak kita jumpai dalam keseharian kita di masyarakat.
Di Jawa dan pulau sekitarnya ada jenis pohon jati, meranti, mahoni, kemuning, beringin, sono keling, pinus, pinang, dan beberapa jenis bunga (bunga anggrek, akasia, dan bugenvil). Beberapa jenis flora yang dibudidayakan penduduk adalah nangka, tumbuhan jamu, jarak, kina, jambu, durian, salak, dan cempedak.
Di Kalimantan dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon ramin, kamper, meranti, ulin, keruing, kayu besi, jelutung, majan, bakau, pinus, pelaik, kebaca, seru, dan beberapa tumbuhan merambat (seperti rotan dan bunga liar). Sebagian besar hutan di Kalimantan ditutupi oleh hutan alami. Tumbuhan yang dibudidayakan penduduk adalah langsat, rambutan, dan durian.
b. Persebaran Flora Indonesia Tengah
Flora Indonesia Tengah meliputi fauna di wilayah Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora dan fauna yang hidup atau terdapat di sebelah timur Selat Makassar hingga Palung Kei di Maluku merupakan tipe peralihan antara corak Asia dengan Australia.
Di Sulawesi dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon eboni, kayu besi, kayu jati, pinus, banyan, kayu hitam, tumbuhan merambat (seperti rotan), dan beberapa jenis bunga anggrek. Tumbuhan yang dibudidayakan penduduk, misalnya markisa, jati, dan rotan. Hutan di Sulawesi termasuk daerah hutan hujan tropik. Keadaan hutan itu sudah banyak yang rusak akibat pertanian penduduk yang berpindahpindah.
Di Nusa Tenggara dan pulau di sekitarnya terdapat jenis pohon jati, pohon sandalwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek. Tumbuhan yang dibudidayakan penduduk, misalnya lada, sorgum, cokelat, cengkih, salak, dan jeruk bali.
Di Maluku dan pulau sekitarnya terdapat sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan beberapa jenis anggrek. Walaupun merupakan kepulauan, di sini ada hutan yang cukup luas untuk diolah, misalnya di Pulau Yamdena dan Saparua. Flora yang dibudidayakan penduduk, misalnya sagu, gandaria, dan kayu putih.
c. Persebaran Flora Indonesia Timur
Flora Indonesia timur meliputi flora wilayah Pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Flora yang hidup atau terdapat dari Palung Kei ke timur mempunyai persamaan dengan tumbuhan di Australia.
Baca juga Flora dan Fauna Indonesia
Flora di Papua termasuk flora jenis konifera, yaitu Agatis alba dan obi. Hutan di Papua termasuk hutan tropis dan terdapat hutan sabana. Jenis tumbuhan lain, yaitu pohon sagu, nipah, dan pohon bakau di daerah rawa-rawa dataran rendah.