EkonomiIPS Kelas 8

Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan Pasar

ADVERTISEMENT

Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan Pasar. Konsep permintaan dan penawaran merupakan konsep dasar yang melandasi teoriteori ekonomi. Permintaan dan penawaran juga melahirkan konsep harga pasar. Dengan memahami konsep dasar permintaan, penawaran, dan harga pasar, siswa akan mendapatkan pedoman untuk bertindak rasional sebagai pelaku ekonomi.

Peta Permintaan, Penawaran, dah Harga Pasar

 Permintaan (demand)

Ketika kamu mempelajari masalah “permintaan” (demand), ada baiknya kamu menempatkan diri seolah-seolah sebagai pembeli. Dengan menempatkan diri sebagai pembeli kamu akan lebih mudah menghayati makna permintaan. Perlu juga kamu pahami bahwa sifat pembeli pada umumnya adalah selalu menghendaki harga yang murah, agar dapat menghemat pengeluarannya. Berikut akan kita bahas pengertian permintaan, serta berlakunya hukum permintaan. 

1. Apa itu Permintaan dan Bagaimana Hukum Permintaan ?

Bu Novi memiliki uang sebanyak Rp20.000,00 khusus untuk membeli roti. Ketika harga roti Rp2.000,00 per bungkus, ia meminta 10 bungkus. Ketika harga turun menjadi Rp1.500,00 per bungkus, ia minta 13 bungkus dengan menyisakan uang Rp500,-. Ketika harga naik menjadi Rp2.500,00 per bungkus, ia minta 8 bungkus. dan ketika harga naik lagi menjadi Rp4.000,00 per bungkus, ia hanya minta sebanyak 5 bungkus. Permintaan Bu Novi terhadap roti itu dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel Permintaan Bu Novi terhadap Roti (ilustrasi foto/istimewa)

Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa, Kesanggupan Bu Novi untuk membeli berbagai jumlah roti (13, 10, 8, dan 5) pada berbagai tingkat harga (Rp1.500,00; Rp2.000,00; Rp2.500,00; dan Rp4.000,00) itu menunjukkan permintaan Bu Novi terhadap roti. 

Kurva Permintaan

Apabila digambarkan dalam kurva, permintaan Bu Novi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Kurva Permintaan Novi terhadap roti

Keterangan Gambar : P (Price) : Harga Qd (Quantity) : Jumlah barang yang diminta DD : Kurva Permintaan

(Kurva Permintaa selalu bergerak dari kiri tas ke kanan bawah, atau sebaliknya) Permintaan Bu Novi di atas dapat juga terjadi pada masyarakat secara umum terhadap barang yang bersangkutan (roti). Oleh karena itu, muncullah permintaan masyarakat terhadap roti. Seperti halnya permintaan Bu Novi terhadap roti, permintaan masyarakat terhadap roti juga menggambarkan “kesanggupan masyarakat untuk meminta (membeli) berbagai jumlah roti pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu”. 

Hubungan Tabel dan Kurva

Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa, Tabel  dan Gambar di atas  menunjukkan bahwa pada harga (P) 2500, jumlah roti yang diminta (Qd) bu Novi sebanyak 8. Jika P naik menjadi 4000, maka Qd berkurang menjadi 5. Sebaliknya jika P turun menjadi 2000, maka Qd bertambah menjadi 10. Dari hubungan P dan Qd tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa “jika harga naik, maka jumlah barang yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya jika harga turun, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah”.

Ini berarti antara harga (P) dan jumlah barang yang diminta (Qd) memiliki hubungan yang berkebalikan (terbalik). Hubungan yang bersifat terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta itulah yang kemudian dikenal dengan “hukum permintaan”. 

Hukum permintaan itu akan berlaku apabila dipenuhi asumsi (anggapan) bahwa: (1) Qd merupakan faktor yang tergantung dari P; (2) keadaan ceteris paribus (faktor-faktor selain P dan Qd dianggap tetap). Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, maka hukum permintaan juga tidak berlaku. 

Jumlah roti yang diminta Bu Novi tergantung pada tinggi rendahnya harga roti tersebut. (ilustrasi foto/GoTravelly)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan

Permintaan (Demand)  Barang dan Jasa, seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang ternyata tidak selamanya tetap. Coba perhaikan permintaan Bu Novi terhadap roti tersebut di atas! Ketika harga Rp2.000,00, ia minta 10 bungkus roti. Hal itu terjadi karena jumlah uang yang tersedia untuk membeli roti Rp20.000,00.

Bagaimana jika uang yang tersedia untuk membeli roti bertambah menjadi Rp30.000,00 ? Tentu ia akan menambah jumlah permintaannya menjadi 15 bungkus roti. Sebaliknya, jika jumlah uang yang tersedia untuk membeli roti hanya Rp16.000,00, maka permintaannya terhadap roti tentu akan berkurang menjadi 8 bungkus. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah uang (pendapatan) yang tersedia untuk membeli akan mempengaruhi permintaan Bu Novi terhadap roti tersebut. 

Baca juga Permintaan (Demand), menjelaskan hubungan antara permintaan dengan harga yang di tawarkan

Pengaruh Perubahan Selera

Sekarang bagaimana jika selera konsumsi Bu Novi terhadap roti berubah? Semula Bu Novi berselera (suka) terhadap roti, Tetapi sekarang seleranya sudah menurun (bosan). Tentu hal ini akan berakibat pada permintaannya terhadap roti. Meskipun harga roti turun, mungkin ia tidak akan menambah jumlah permintaannya. Bahkan ketika harga roti turun, ia justru mengurangi permintaannya. Sebaliknya jika selera konsumsi Bu Novi terhadap roti semakin tinggi (makin suka), tentu permintaannya terhadap roti akan semakin bertambah. Meskipun harga naik, ia mungkin akan menambah permintaannya. Hal ini berati bahwa selera Bu Novi terhadap roti akan mempengaruhi permintaannya terhadap roti tersebut.

Baca juga Permintaan Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar 

Berdasarkan kedua peristiwa di atas, kamu dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah uang (pendapatan) yang tersedia untuk membeli dan selera konsumsi orang terhadap suatu barang memiliki hubungan yang sangat erat dengan permintaan orang tersebut terhadap barang yang bersangkutan. Apabila jumlah uang (pendapatan)nya tinggi, maka jumlah permintaannya juga cenderung tinggi, atau sebalknya. Begitu pula apabila selera orang terhadap suatu barang itu tinggi (sangat suka), maka jumlah permintaannya juga akan cenderung tinggi, atau sebaliknya.

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button