Ekonomi

Tanpa adanya kelangkaan ilmu Ekonomi tidak akan ada

ADVERTISEMENT

Tanpa adanya kelangkaan ilmu Ekonomi tidak akan ada. Ilmu Ekonomi membahas diantaranya tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. 

Jika barang dan jasa tersedia secara melimpah dan tidak terbatas (tidak langka), masyarakat akan memproduksi, mendistribusikan, dan memproduksi seluruh barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa masyarakat harus membayar (gratis) atas apa yang mereka peroleh. Selain itu, pilihan sebagai konsekwensi dari kelangkaan tidak pernah akan ada. 

Jadi bagaimana menentukan siapa yang akan memperoleh sesuatu tersebut? Jalan keluarnya adalah dengan menetapkan harga atas sesuatu tersebut. Dengan kata lain, barang atau jasa disebut langka jika memiliki harga yang harus dibayar jika seseorang ingin mendapatkannya. 

Hampir seluruh barang dan jasa yang dikonsumsi oleh individu atau masyarakat secara keseluruhan memiliki harga yang harus dibayar. Jadi hanya mereka yang memiliki cukup uang (sumber daya) yang dapat memperoleh sesuatu tersebut. 

Kelangkaan Barang dan Jasa 

Dengan kata lain, kelangkaan akan barang dan jasa mengakibatkan adanya seleksi untuk memperoleh barang atau jasa tersebut. Barang-barang yang hanya dapat diperoleh dengan melalui pengorbanan (membayar atau mengeluarkan biaya) disebut dengan barang-barang ekonomis.  

Dengan kata lain, barang ekonomis adalah barang-barang yang memiliki harga yang harus dibayar. Hampir seluruh barang dan jasa yang dikonsumsi oleh individu atau masyarakat secara keseluruhan memiliki harga yang harus dibayar. 

Tanpa adanya kelangkaan, mengapa diantara semua barang langka, barang langka yang satu lebih tinggi harganya (lebih mahal) daripada yang lain? Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat kelangkaan. Semakin langka suatu barang atau jasa semakin tinggi harganya. 

Masalah inti ekonomi berupa kelangkaan kemudian melahirkan masalah lain, khususnya dalam lingkup suatu negara, yaitu bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dari seluruh penduduk suatu negara. 

Baca juga Hubungan antara kelangkaan dengan permintaan-penawaran untuk kesejahteraan dan persatuan bangsa Indonesia

Oleh karena itu, masalah ekonomi moderen dirumuskan menjadi lebih spesifik, yaitu: Barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang tersebut diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi (Sutatmi, 1997). 

1. Barang apa yang harus diproduksi 

Dengan sumber daya yang tersedia terbatas, dan penggunaannya bersifat alternatif, serta tingkat kebutuhan dan keinginan dari suatu masyarakat yang tidak terbatas dan sangat bervariasi, pertanyaan “barang apa yang harus diproduksi”, menjadi salah satu masalah ekonomi moderen. 

2. Bagaimana barang tersebut diproduksi (How) 

Barang diproduksi dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada. Bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk menghasilkan barang produksi dengan faktor-faktor produksi yang tersedia. Metode dan teknologi apa yang dapat digunakan dalam kegiatan produksi barang tersebut agar kegiatan produksi tersebut dapat dilakukan seefisien mungkin. 

3. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (for Whom) 

Kepada siapa barang hasil kegiatan produksi tersebut akan disalurkan sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh, hal ini berkaitan dengan segmentasi pasar. Dari sudut pandang suatu negara, pertanyaannya dapat menjadi: kepada siapa hasil-hasil kegiatan produksi itu akan disalurkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button