IPS Kelas 10

Penelitian perkembangan kepribadian dalam kebudayaan

Penelitian perkembangan kepribadian dalam kebudayaan, penelitian dalam soal perkembangan kepribadian dalam kebudayaan juga telah gagal dalam membuktikan teori Freud tentang hasil cara mengasuh anak yang khusus (Eggan, 1943, Dai, 1957 dalam Horton, 1993).

Dimana hasilnya menunjukkan bahwa suasana lingkungan keseluruhan merupakan hal penting dalam perkembangan kepribadian, bukan cara tertentu yang spesifik.

Apakah seorang anak diberi susu ASI atau susu botol, tidaklah penting; yang penting adalah apakah cara pemberian susu itu dilakukan dalam kondisi yang merupakan suasana mesra dan penuh kasih sayang dalarn dunia yang hangat dan aman; atau kejadian biasa yang terburu-buru dalam situasi yang tanpa perasaan, kurang tanggap dan tidak akrab.

Seorang bayi lahir ke dunia ini sebagai suatu organisme kecil yang egois yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik.

Kemudian ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat sikap dan nilai, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi, dan konsep yang mendalam serta konsisten tentang dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu proses yang disebut sosialisasi.

Baca juga Manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis

Sosialisasi adalah suatu proses dengan mana seseorang menghayati (mendarah dagingkan-internalize) norma-nonna kelompok di mana ia hidup sehingga timbullah “diri” yang unik.

Gambar 19a. Kebudayaan jadi pemersatu bangsa khususnya di Indonesia (ilustrasi foto/MalukuTerkini.com)

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button