ArtikelPedagogik

Persyaratan Estetika Media Pembelajaran Guru di Kelas

Persyaratan Estetika Media Pembelajaran Guru di Kelas
  • a. Guru mengkaji dan memahami karakteristik anak
  • b. Guru menelaah program kegiatan dan tujuan belajar anak
  • c. Rumuskan kompetensi dan indikator-indikator yang terdapat didalam kurikulum
  • d. Memilih isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut
  • e. Menginventarisasi Media
  • f. Menentukan jenis media yang akan dibuat dan dikembangkan
  • g. Membuat rancangan
  • h. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
  • i. Membuat media pembelajaran
  • j. Memerika hasil pembuatan media pembelajaran
ADVERTISEMENT

Persyaratan Estetika Media Pembelajaran Guru di Kelas, Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan media pembelajaran yang dibuat. Unsur keindahan/ estetika ini sangat penting diperhatikan karena akan memotivasi dan menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Hal-hal yang lebih rinci yang berkaitan dengan syarat estetis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:

  1. bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak).
  2. keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil).
  3. warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.

Persyaratan Estetika Media Pembelajaran, Jika guru telah memahami berbagai persyaratan pembuatan media pembelajaran, selanjutnya guru harus memahami bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran. Prosedur pembuatan media pembelajaran itu sendiri dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru mengkaji dan memahami karakteristik anak .

Jika guru akan membuat media pembelajaran maka guru perlu terlebih dahulu memahami karakteristik anak yang menjadi sasaran pembuatan media pembelajaran yang dilakukan guru.

Setiap anak pada hakekatnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka guru perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya anak yang akan kita layani dengan media pembelajaran tersebut.

b. Guru menelaah program kegiatan dan tujuan belajar anak.

Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan guru dalam pembuatan alat permainan adalah menelaah program kegiatan dan tujuan belajar anak. Program kegiatan dan tujuan belajar anak yang dimaksud adalah kurikulum yang digunakandi lembaga tersebut.

Di dalam kurikulum telah secara jelas dan gamblang disajikan mengenai rumusan kemampuan atau kompetensi dan penjabarannya berupa indikator-indikator kemampuan yang harus dicapai atau diperoleh oleh anak.

c. Rumuskan kompetensi dan indikator-indikator yang terdapat didalam kurikulum

Harus ditelaah dan difahami oleh guru sehingga guru memperoleh pemahaman yang utuh mengenai apa saja yang harus dicapai oleh anak melalui kegiatan belajar/ bermainnya.

Dengan pemahaman yang memadai mengenai isi program kegiatan dan tujuan belajar anak akan memudahkan guru dalam membuat media pembelajaran dan disisi lain media pembelajaran yang dibuat menjadi efektif untuk mengembangkan kemampuan anak.

d. Memilih isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut.

Langkah berikutnya yang dilakukan guru dalam pembuatan media adalah memilih tema yang terdapat di dalam kurikulum atau tema/ matri yang dirancang sendiri. Tema adalah alat yang digunakan untuk mencapai berbagai aspek perkembangan anak.

Sebenarnya penentuan tema tersebut tidak harus selalu terpaku pada tema-tema yang terdapat di dalam kurikulum, guru dapat membuat dan mengembangkan tema sendiri.

e. Menginventarisasi Media

Menginventarisasi media yang sudah ada dan menelaah apakah media pembelajaran tersebut telah sesuai dengan kurikulum atau belum. Proses ini penting dilakukan guru sehingga guru dapat mengetahui media apa saja yang sebenarnya sangat penting diadakan dan dibuat oleh guru.

Seringkali guru membuat media yang sudah ada dan sebenarnya tidak diperlukan lagi sementara yang belum ada terabaikan.

f. Menentukan jenis media yang akan dibuat dan dikembangkan.

Setelah dilakukan inventarisasi terhadap berbagai media yang telah ada, guru akan mengetahui secara pasti apa saja media yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar anak.

Dalam kenyataannya berdasarkan daftar kebutuhan yang dibuat seringkali media yang harus dibuat sangat banyak jumlahnya dan semuanya ingin kita buat. Hal tersebut tentunya kurang realistis sehingga harus ditentukan prioritas pembuatan media pembelajaran yang benar-benar penting atau krusial untuk dipenuhi.

Gambar 41b. Sesuikan media pembelajaran yang benar-benar penting (ilustrasi foto/Siedoo)

g. Membuat rancangan

Untuk pembuatan media pembelajaran Jika media pembelajaran yang akan dibuat telah ditentukan maka selanjutnya guru membuat rancangan atau desain alat permainan tersebut untuk memudahkan dalam pembuatannya.

Dalam rancangan pembuatan media pembelajaran tersebut biasanya dikemukakan aspek perkembangan anak yang dapat dikembangkan melalui media pembelajaran tersebut, Alat dan bahan pembuatan yang dibutuhkan, teknik pembuatan dan bagaimana cara menggunakannya.

h. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Pada tahap berikutnya berdasarkan rancangan yang telah ada, guru mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan sehingga pada saat proses pembuatan tidak mengahadapi kendala dan dapat dilakukan sesuai rencana. Ketersediaan alat dan bahan ini akan sangat menunjang pembuatan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh lembaga dan siswa.

i. Membuat media pembelajaran

Sesuaikan dengan rencana atau sesuai dengan kondisi alat dan bahan yang ada. Pada tahap ini apa yang telah menjadi rencana dilaksanakan dengan mengikuti prosedur pembuatan yang telah ditentukan. Pada tahap ini ide dan rencana dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan yang telah dipilih.

Kejelian dan kreativitas guru akan sangat mendukung dihasilkannya alat permainan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Baca juga Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT

j. Memerika hasil pembuatan media pembelajaran

Apakah sesuai atau benar telah menghasilkan media pembelajaran. Setelah guru membuat media pembelajaran tertentu, guru masih perlu mengecek apakah media pembelajaran yang dibuat telah sesuai dengan media pembelajaran yang diharapkan dalam arti telah memenuhi syarat edukatif, teknis dan estetis.

Hal tersebut perlu diperhatikan sebab tidak jarang guru yang membuat media pembelajaran, setelah ditelaah belum menghasilkan media pembelajaran yang sesuai dengan persyaratan yang ada (standar).

Bila langkah-langkah tersebut di atas digambarkan dalam bentuk bagan maka akan diperoleh model pengembangan media pembelajaran sebagai berikut:

Gambar 41a. Bagan model pengembangan media pembelajaran (ilustrasi foto/istimewa)
DAFTAR PUSTAKA
  • Arief S. Sadiman, 1990 Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : Pustekom Dikbud dan CV Rajawali.
  • Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional media and technology for learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
  • Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button