EkonomiIPS Kelas 8

Permintaan Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar

Permintaan Barang dan Jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kalian tentu sering berjalan-jalan ke pusat pertokoan. Memang sangat menyenangkan berkunjung ke sana bersama orang tua atau beramai-ramai dengan teman.

Selain dapat membuat pikiran segar kembali, kalian juga dapat “mencuci mata” sekaligus berbelanja. Banyak ragam barang yang dapat kalian beli sesuai dengan kebutuhan kalian. Mungkin ada di antara kalian yang membutuhkan buku tulis, sepatu olahraga, atau kaus. Selain kalian, orang lain juga membutuhkan barang-barang serupa.

Jumlah buku tulis yang ingin dibeli oleh kalian dan orang lain membentuk permintaan buku tulis. Jumlah sepatu olahraga yang ingin dibeli oleh kalian dan orang lain membentuk permintaan sepatu olahraga.

Demikian juga jumlah kaus yang ingin dibeli oleh kalian dan orang lain membentuk permintaan kaus. Dengan demikian, di pasar terdapat banyak sekali permintaan, sebanyak ragam barang dan jasa yang dibutuhkan pembeli.

Pengertian Permintaan

Seperti telah disinggung, setiap barang memiliki permintaannya masing-masing. Sifat permintaan setiap barang pada umumnya sama. Agar lebih mudah, kita ambil contoh permintaan kaus untuk memahami apa yang dimaksud dengan permintaan.

Pembeli (konsumen) pada umumnya menyukai kaus karena nyaman dipakai. Apalagi baju berbahan kaus harganya cukup murah. Apabila uang yang dimiliki konsumen cukup untuk membayar harga kaus, mereka akan bersedia untuk membeli.

Contoh: Apabila harga kaus per buah Rp25.000,00, dalam 1 hari ada 200 orang konsumen yang masing-masing bersedia membeli 1 kaus. Jadi, jumlah kaus yang akan diminta konsumen jika harganya Rp25.000,00 per buah sebanyak 200 kaus. 

Sekarang pikirkan! Kira-kira, apa yang terjadi jika harga kaus per buah menjadi lebih mahal, misalnya Rp50.000,00? Apakah dalam 1 hari jumlah orang yang bersedia membeli masih sebanyak 200 orang? 

Jawabnya sebagai berikut: Kemungkinan besar tidak. Jumlah pembeli kaus akan menjadi lebih sedikit. Mengapa demikian? Karena dari ke-200 konsumen tadi, tidak semua memiliki uang yang cukup untuk membayar harga kaus itu.

Dengan harga per buah Rp50.000,00, jumlah pembeli hanya 150 orang. Jadi, jumlah kaus yang akan diminta konsumen jika harganya Rp50.000,00 per buah sebanyak 150 buah. 

Jika harga kaus per buah menjadi lebih mahal lagi, misalnya Rp75.000,00, apa yang terjadi? Betul! Jumlah konsumen semakin sedikit sehingga jumlah kaus yang akan diminta pun menjadi semakin sedikit pula, yaitu hanya 100 kaus. 

Informasi seperti itu dalam bentuk tabel dapat dinyatakan sebagai berikut.

Tabel Harga Kaos yang ditawarkan

Tabel di atas disebut daftar/skedul permintaan kaus. Informasi pada skedul permintaan kaus dapat digambarkan menjadi kurva permintaan kaus. Untuk menggambar kurva permintaan, dibutuhkan sumbu tegak dan sumbu mendatar. Sumbu tegak digunakan untuk menggambarkan harga (price/P), sedangkan sumbu mendatar untuk menggambarkan jumlah yang diminta (quantity demanded/Qd).

Berdasarkan skedul permintaan kaus, kurva permintaan kaus dapat digambarkan. Kombinasi A dan B, dan C akan membentuk tiga titik. Bila ketiga titik tersebut dihubungkan, akan membentuk kurva permintaan kaus sebagai berikut:

Diagram Harga kaos sesudai dengan tabel di atas

Berdasarkan skedul dan kurva permintaan, dapat dilihat bahwa apabila harga kaus naik maka jumlah kaus yang diminta akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga kaus turun maka jumlah kaus yang diminta akan bertambah.

Sifat permintaan kaus semacam ini juga berlaku untuk permintaan sebagian besar barang dan jasa kebutuhan manusia. Hal ini terjadi karena berlakunya hukum permintaan yang berbunyi, “Jika harga suatu barang naik maka jumlah yang diminta akan turun dan sebaliknya. Jika harga turun, jumlah yang diminta akan naik”.

Nah, setelah membaca uraian di atas, dapatkah kalian menyimpulkan apa yang dimaksud dengan permintaan? Permintaan merupakan skedul atau kurva yang menggambarkan jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga barang tersebut. 

Pengertian permintaan seperti ini didasarkan pada anggapan bahwa faktor selain harga yang juga memengaruhi jumlah yang diminta tidak mengalami perubahan (asumsi ceteris paribus). Lebih jauh mengenai asumsi ceteris paribus dapat kalian pelajari pada subbab berikutnya, tetapi sebelumnya lakukan terlebih dahulu simulasi berikut dengan teman-teman kalian!

a. Perubahan Permintaan

Sekarang, mari kembali pada contoh kasus permintaan kaus. Contoh kasus ini didasari pada anggapan ceteris paribus. Maksudnya adalah jumlah kaus yang diminta konsumen dianggap hanya dipengaruhi oleh harga.

Padahal, yang sebenarnya tentu tidak demikian. Jumlah kaus yang diminta konsumen juga dipengaruhi oleh hal lain, misalnya penghasilan konsumen untuk membeli kaus.

Sebagai contoh, anggaran yang dialokasikan sebagian konsumen kaus meningkat dibandingkan sebelumnya. Akibat naiknya anggaran ini, pada setiap tingkat harga, jumlah kaus yang diminta konsumen akan naik pula.

Apabila harga kaus per unit Rp25.000,00, semula ke-200 konsumen masing-masing membeli sebanyak 1 kaus. Setelah penghasilan meningkat, jumlah kaus yang diminta konsumen bertambah sebanyak 50 buah. Jadi, jumlah kaus yang akan diminta konsumen jika harganya Rp25.000,00 per buah sebanyak 250.  

Hal yang sama terjadi apabila harga kaus per buah lebih mahal, yaitu Rp50.000,00. Dengan anggaran yang lama, ada 150 konsumen yang masing-masing membeli 1 kaus. Setelah ada konsumen yang penghasilannya bertambah maka jumlah kaus yang diminta konsumen juga bertambah sebanyak 50. Jadi, sekarang jumlah kaus yang akan diminta konsumen jika harganya Rp50.000,00 per buah sebanyak 200 kaus.

Demikian pula pada tingkat harga Rp75.000,00. Setelah ada konsumen yang penghasilannya bertambah maka jumlah kaus yang diminta konsumen juga bertambah sebanyak 50 kaus. Jadi, sekarang jumlah kaus yang akan diminta konsumen jika harganya Rp75.000,00 per buah sebanyak 150 kaus. 

Bila informasi di atas ditambahkan dalam bentuk daftar/skedul permintaan kaus, dapat dilihat sebagai berikut.  

Tabel harga kaos yang ditawarkan kepada konsumen

Dengan demikian, kurva permintaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Kurva penawaran dari tabel di atas

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa akibat naiknya penghasilan yang dialokasikan konsumen untuk membeli kaus, kurva permintaan kaus bergeser ke kanan. Pergeseran ke kanan kurva permintaan mengandung arti terjadi kenaikan permintaan kaus.

Hal sebaliknya terjadi apabila penghasilan yang dialokasikan konsumen berkurang. Pada setiap tingkat harga, jumlah kaus yang diminta konsumen lebih kecil sehingga kurva permintaan bergeser ke kiri. Pergeseran ke kiri kurva permintaan mengandung arti terjadi penurunan permintaan kaus.

Dengan demikian, apabila faktor yang semula tetap (ceteris paribus) mengalami perubahan, akan terjadi perubahan permintaan. Permintaan dikatakan naik apabila kurva permintaan bergeser ke kanan dan sebaliknya, permintaan dikatakan turun apabila kurva permintaan bergeser ke kiri. Tahukah kalian faktor selain penghasilan konsumen yang memengaruhi permintaan konsumen? Mari kita identifikasi bersama pada subbab berikut!

Baca juga Permintaan (Demand), menjelaskan hubungan antara permintaan dengan harga yang di tawarkan

b. Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Skedul/kurva permintaan terbentuk berdasarkan hukum permintaan. Seperti telah kalian pelajari, hukum ini menggunakan asumsi ceteris paribus. Apabila faktor yang semula dianggap konstan mengalami perubahan maka akan terjadi perubahan permintaan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) selera konsumen; 2) penghasilan konsumen; 3) harga barang pengganti; 4) harga barang pelengkap; 5) perkiraan harga di masa yang akan datang; 6) jumlah konsumen; 7) intensitas kebutuhan konsumen.

Beberapa contoh bagaimana perubahan faktor-faktor tersebut menyebabkan perubahan permintaan dapat kalian cermati pada tabel berikut.

Beberapa contoh perubahan permintaan dapat kalian cermati pada tabel berikut. 

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button