ArtikelPedagogik

Mengapa media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar mengajar

ADVERTISEMENT

Mengapa media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar mengajar, Setelah kita memahami hakikat media pembelajaran, hal lain yang harus kita renungkan adalah mengapa media ini sangat penting sehingga harus dijadikan sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dalam proses pembelajaran Untuk menjawab pertanyaan tersebut coba perhatikan beberapa alasan di bawah ini:

  1. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan akan lebih berhasil bila anak turut aktif dalam proses pendidikan tersebut. Dengan perkataan lain, yang menjadi pusat kegiatan dalam kegiatan pendidikan bukanlah guru melainkan anak. Hal ini mengandung pengertian perlunya berbagai fasilitas belajar, termasuk media pendidikan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh British Audio-Visual Association menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut : 75 % melalui indera penglihatan (visual) 13% melalui indera pendengaran (auditori) 6% melalui indera sentuhan dan perabaan 6% melalui indera penciuman dan lidah.

Penggunaan Media Visual

Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melalui indera penglihatan. Dengan demikian, penggunaan media yang dapat dilihat (visual) dalam kegiatan pendidikan untuk anak akan lebih menguntungkan, sedangkan proses pendidikan yang sebagian besar bahan ajar disampaikan secara verbal dengan mengandalkan indera pendengaran tidak banyak menguntungkan dalam pencapaian tujuan pendidikan.

  • Temuan penelitian lainnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang dapat diingat seseorang antara lain bergantung kepada, melalui indera apa ia memperoleh pengetahuannya? Penelitian ini melakukan tiga macam cara penyampaian informasi, yaitu secara auditori, visual, dan audio-visual. Kemudian masing-masing kelompok yang menerima informasi secara berbeda-beda dites daya ingatnya, yaitu berapa banyak informasi yang masih diingat setelah 3 jam dan 3 hari. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan hasil penelitian mengenai hubungan antara jumlah pengetahuan yang dapat diingat dengan jenis rangsangan terhadap inderanya. Gambar menunjukkan hasil penelitian mengenai hubungan antara jumlah pengetahuan yang dapat diingat dengan jenis rangsangan terhadap inderanya.

Baca juga Pengertian Media Pembelajaran dalam proses belajar

Daftar Pustaka:
  • Sudono, Anggani. 2004. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta : Grasindo
  • Bean, Reynold. 1995. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak (terjemahan Med. Meitasari Tjandrasa). Jakarta : Binarupa Aksara
  • Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button