EkonomiSMA Kelas 10

Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar  Monopoli

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar  Monopoli. Walaupun dalam prakteknya di lapangan kita sulit menemukan pasar persaingan sempurna yang benar-benar seratus persen, namun secara umum kita masih dapat memberikan gambaran ciri-ciri umum pasar persaingan sempurna.

Pasar persaingan sempurna sendiri merupakan pengembangan dari pasar persaingan murni. Hal ini didasari pendapat yang membedakan Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition) dengan Persaingan Murni (Pure Competition). Dalam hal ini sebenarnya perbedaannya hanya dalam persyaratan untuk dapat disebut sebagai pasar persaingan sempurna menuntut persyaratan yang lebih banyak.

Kalau pasar persaingan murni hanya menuntut tiga persyaratan, maka dalam persaingan sempurna di samping memenuhi tiga persyaratan sebagaimana pada pasar persaingan murni masih ditambah dua persyaratan tambahan. 

Tiga ciri-ciri pada Pasar Persaingan Murni

a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Oleh karena itu harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran. Dengan demikian, masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum (pemberian) yang tidak dapat diubah.

Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli sedemikian kecilnya dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjualpun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga ia akan rugi sendiri, sedangkan bila penjual menaikan harga, maka pembeli akan lari kepada penjual lainnya.

b. Barang dan jasa yang diperjual belikan bersifat homogen Yang dimaksud produknya homogen adalah anggapan konsumen barang yang diperjual belikan sama mutunya atau paling tidak konsumen tidak dapat membedakan antara barang yang satu dengan lainnya. Sifat homogen ini menyebabkan barang yang dijual oleh produsen yang satu dapat menggantikan sepenuhnya barang yang dijual oleh produsen lain. Di samping itu karena barangnya sama maka konsumen akan bersifat indifferent (tanpa beda) terhadap kelompok penjual.

c. Ada kebebasan pembeli dan penjual untuk keluar masuk pasar (ada kebebasan free entry dan free exit) Pembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu produk. Penjualpun memiliki kebebasan untuk mendirikan atau membubarkan perusahaan, bebas atau tidak ada hambatan masuk dan keluar dari jenis usaha tersebut. Hal yang mendorong produsen masuk dan keluar dari jenis usaha tersebut tergantung pada ada tidaknya keuntungan yang akan diperoleh penjual atau produsen.

Dari 3 (tiga) ciri-ciri pada pasar persaingan murni apabila ditambah dengan 2 (dua) ciri lagi maka jadilah 5 (lima) ciri pasar persaingan sempurna. Kedua ciri-ciri tambahannya sebagai berikut :

d. Ada kebebasan mobilitas faktor-faktor produksi. Semua faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, modal bebas bergerak, bebas berpindah pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam mobilitas faktor-faktor produksi tidak ada halangan atau rintangan yang membatasi mobilitas, baik itu kendala peraturan maupun kendala teknik.

e. Pembeli dan penjual mengetahui informasi atau keadaan pasar. Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu produk yang diperjual belikan. Atau dengan kata lain baik penjual ataupun pembeli mengetahui informasi pasar secara sempurna.

Berdasarkan ciri-ciri pada pasar persaingan sempurna di atas, maka seorang produsen yang berada di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian produsen hanya bisa mempengaruhi berapa jumlah barang yang harus diproduksi/dijual, harga jual per unit output tetap berapapun jumlah barang yang dijual. Sehingga produsen dalam pasar persaingan sempurna ini menghadapi kurva permintaan horizontal sejajar dengan sumbu output. Dalam grafik dapat dijelaskan sebagaimana dalam Grafik berikut:

Kurva Permintaan yang dihadapi produsen secara indivual

Pembentukan harga pasar persaingan sempurna dibedakan antara lain : 

  • Keseimbangan pasar yaitu keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
  • Keseimbangan produsen secara individu Keseimbangan

Pasar dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut :

Keseimbangan pasar dalam keseimbangan sempurna

Keseimbangan produsen secara individu dapat dilihat dalam grafik di bawah ini sebagai berikut :

Keseimbangan Produsen Individual di Pasar

Keterangan : OC = Biaya Produksi per unit OP1 = Harga jual per unit CP1EF = Segi empat CP1EF luas/besarnya keuntungan Dalam pasar persaingan sempurna keuntungan maksimum perusahaan secara individual dapat tercapai pada saat MC = MR.

Ciri-ciri Pasar Monopoli

Sebagaimana pada pasar persaingan sempurna, maka kitapun sulit menemukan pasar yang seratus persen monopoli. Secara konseptual suatu pasar dapat disebut monopoli kalau memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Hanya terdapat satu produsen/penjual dipasar yang menguasai produk tertentu
  2. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya (nonsubstitusi)
  3. Ada hambatan masuk ke industri tersebut, hambatan ini bisa karena faktor regulasi atau bisa juga karena faktor alamiah.
  4. Perusahaan/produsen mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dan menentukan harga jual produknya.

Sebagaimana kita ketahui penyebab terjadinya Monopoli bisa karena (1) tindakan Yuridis/Regulasi, misal karena memperoleh hak patent untuk sesuatu produk atau proses produksi, lisensi ataupun karena regulasi/aturan pemerintah; (2) Monopoli secara alamiah, terjadi jika perusahaan tunggal mampu melayani pasar dengan harga murah dibandingkan dengan jika bidang tersebut terdapat dua atau lebih perusahaan. Produsen monopoli karena alamiah seringkali berusaha menghalang-halangi masuknya pendatang baru dengan membatasi harga lebih rendah dari pada harga yang dapat mendatangkan keuntungan.

Pasar yang dihadapi Perusahaan Monopoli

Bagi perusahaan monopoli, maka pasar adalah besarnya permintaan total (permintaan industri) yang harus dilayani. Sedangkan barang yang ditawarkan tergantung dari titik optimalnya perusahaan (economies of scale).

Perusahaan/ produsen monopoli bisa menentukan dua hal: (1) harga barangnya (produsen sebagai price setter atau price maker); (2) menentukan kuantitas barangnya.

Baca juga Pengertian Pasar pada Struktur Perekonomian Indonesia

Strategi/ Kebijakan Penentuan Harga dalam Pasar Monopoli

Strategi atau kebijakan diskriminasi harga ini tentunya dibuat oleh produsen dalam rangka untuk lebih menguntungkan produsen sebagai seorang monopolis, macam-macam diskriminasi harga tersebut antara lain:

  1. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Satu, kalau produsen sudah mampu menetapkan harga yang berbeda untuk setiap konsumen yang berbeda. Konsumen yang berani/preferensi harga yang tinggi harus membayar dengan harga yang tinggi/sesuai dengan preferensi konsumennya. Akibatnya semua “surplus konsumen” akan jatuh menjadi “surplus produsen”. Kondisi ini merupakan kondisi yang paling menguntungkan bagi produsen.
  2. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Kedua, kalau produsen mampu membuat lebih dari dua macam harga yang berbeda untuk lebih dari dua segmen yang berbeda.
  3. Kebijakan Diskriminasi Harga Derajat Ketiga, kalau produsen hanya mampu membuat dua macam harga untuk dua segmen pasar yang berbeda.

Baca juga Bentuk-bentuk Pasar dan Pengertian Pasar

Keseimbangan Harga dalam Monopoli

Dalam pasar monopoli, maka kurva permintaan pasar juga merupakan kurva produsen monopoli karena hanya ada satu penjual dalam pasar. Dengan demikian keseimbangan pasar sama dengan keseimbangan produsen. Produsen monopoli harus menentukan berapa jumlah barang yang harus dijual dan berapa harga jual untuk dapat menghasilkan keuntungan maksimum.

Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar  Monopoli. Walaupun produsen monopolis biasa menentukan jumlah produk dan harga produk yang harus dijual, namun keuntungan produsen monopoli tergantung besarnya biaya produksi per unit output ( AC=Average Cost ). Keseimbangan monopolis dibedakan dalam tiga kasus yaitu :

  1. Monopolis memperoleh keuntungan, karena P > AC
  2. Monopolis menederita rugi, karena P < AC
  3. Monopolis tidak menderita rugi ataupun tidak memperoleh keuntungan karena P = AC.

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button