IPS Kelas 8Sosiologi

Berbagai Macam Penyimpangan Sosial, Mengapa perlu mempelajari hal ini?

ADVERTISEMENT

Berbagai Macam Penyimpangan Sosial. Pada bab ini, kita akan mempelajari berbagai macam penyimpangan sosial. Mengapa kita perlu mempelajari hal ini? Kadang-kadang, kita menjadi devian sosial tanpa kita sadari.

Artinya, perilaku kita secara tidak kita sadari adalah perilaku menyimpang menurut masyarakat di sekeliling kita. Akibatnya, kita merasa perilaku kita wajar namun bagi orang lain perilaku kita aneh.

Sebaliknya, kita menganggap orang lain aneh, padahal bagi orang tersebut hal itu wajar dan biasa dilakukan. Beberapa macam penyimpangan sosial, yaitu innovation, ritualisme, retreatisme, dan rebellion.

a. Innovation

Innovation atau inovasi adalah perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh adanya penemuan baru. Penemuan baru juga bertujuan untuk melawan nilai yang sudah usang dan tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

Penyimpangan seperti dalam kasus ini biasanya terjadi dalam masyarakat yang mengalami perubahan secara radikal. Perubahan yang terjadi akan mengantar masyarakat pada pengenalan hal baru yang sebelumnya tidak ada.

b. Ritualisme

Ritualisme adalah sikap menyimpang dari kebudayaan dan menolak adanya pembaruan dalam perkembangan budaya. Sikap ritualisme adalah sikap yang cenderung tetap menggunakan hal atau cara lama dalam melakukan aktivitas di zaman yang berbeda. Kondisi ini sering terjadi di masyarakat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.

  1. Keinginan untuk tidak meninggalkan tradisi. Orang dalam tipe ini adalah orang yang menganggap bahwa tradisi tidak dapat diubah demi kemajuan.
  2. Orang yang tidak ingin berkembang karena takut beradaptasi dengan lingkungan baru.
  3. Orang yang menganggap sakral sebuah alat atau cara yang digunakan sehingga menutup kemungkinan untuk ditemukannya cara baru.
  4. Orang yang menganggap tidak ada keuntungan dengan cara yang baru sehingga sebaiknya tetap menggunakan cara lama.

Adat dan budaya sering kali menjadi penghambat. Misalnya, masyarakat Suku Badui Dalam tidak mengenal dan tidak membolehkan adanya perubahan berdasarkan adat yang berlaku. 

Barangsiapa melanggar, tidak akan dianggap lagi sebagai anggota masyarakat dan dikeluarkan dari daerah tersebut. Ritualisme juga sering disebut dengan istilah konservatif. Istilah ini muncul karena tidak ada semangat untuk maju/berubah dalam lingkup suatu masyarakat.

c. Retreatisme

Retreatisme adalah sikap yang menolak digunakannya sistem baru. Penolakan ini berdasarkan pada nilai-nilai yang baru belum ditemukan dan berbeda dengan nilai lama di dalam masyarakat.

Seseorang dalam kategori ini akan bersikap apatis dengan tidak mengerjakan apa pun. Tidak ada keberanian mengambil risiko karena belum ditemukannya nilai-nilai perubahan baru yang terjadi di masyarakat.

Misalnya, seorang dokter tidak akan menggunakan teori baru sebelum teruji kebenarannya. Dokter seperti ini tidak mau gegabah menggunakan teori baru yang belum teruji kebenarannya secara luas.

Sisi positifnya adalah sikap hati-hati dan waspada terhadap kesalahan akan meminimalisasi segala macam bentuk kesalahan. Di samping itu, kesabaran dan ketelitian akan menghasilkan kerja yang baik. Sisi negatifnya adalah semua perkembangan ilmu akan lama. Hal ini berdampak pada kemunduran pengetahuan.

Pengetahuan dapat mundur karena tidak sesuai dengan percepatan perkembangan zaman. Sikap teliti yang berlebihan tanpa berani mengambil risiko tidak berarti apa pun. Akan tetapi, sikap pemberani tanpa ketelitian juga berbahaya. Saat ini, sikap retreatisme mulai ditinggalkan karena percepatan zaman menuntut setiap orang untuk berpikir benar, tepat, dan cepat.

d. Rebellion

Penyimpangan tipe ini adalah penyimpangan yang dilakukan secara massal (besar-besaran) dan dalam lokasi wilayah yang sempit. Dengan kata lain, penyimpangan dilakukan secara revolusioner. Tujuannya adalah mengganti tatanan sosial yang lama dengan tatanan sosial baru.

Caranya kadang-kadang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Istilah populer yang lebih sering kita dengar adalah pemberontakan. Pemberontakan yang terjadi dapat melalui berbagai alat/media, yaitu sebagai berikut.

1) Media Seni

Media ini dilakukan melalui lembaga seni. Berbagai sindiran dilakukan dalam media teatrikal (gerakan seni teater) atau dengan tarian dan drama monolog. Misalnya, demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa dengan menampilkan seni pertunjukan teater.

Berbagai sindiran dilakukan dalam media teatrikal (gerakan seni teater) atau dengan tarian dan drama monolog. (ilustrasi foto/Liputan6)

2) Media Politik

Media politik biasanya digunakan bagi para politisi (pejabat) dengan tujuan tertentu untuk mendukung kedudukannya. Hal ini dapat juga dilakukan oleh kalangan masyarakat awam. Cara yang biasa dilakukan ialah melalui kegiatan-kegiatan, seperti demonstrasi, dialog, dan tablig. 

Baca juga Bentuk Kepribadian Manusia khas dan unik sehingga menjadi identitas

3) Media Ekonomi

Berbagai Macam Penyimpangan Sosial. Media ekonomi digunakan dalam rangka memperbarui sistem ekonomi. Mengubah tatanan nilai yang ada di masyarakat dapat dilakukan dengan media ekonomi. Misalnya, mengubah bahan makanan pokok dengan bahan makanan pokok baru.

Cara ini digunakan untuk menekan kekhawatiran habisnya sumber bahan makan masyarakat, seperti mengganti padi dengan sagu. Jika hal ini dilakukan secara massal, akan berdampak bagi masyarakat sehingga nilai padi dapat digantikan dengan nilai sagu. 

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button