EkonomiSMA Kelas 10

Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah penduduk dan Pendapatan

Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah penduduk dan Pendapatan Perkapita. Sebelum melakukan perbandingan tingkat perkapita Negara kita dengan Negara lain maka sebaiknya harus kita ketahui dahulu hubungan antara Pendapatan nasional, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita.

Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan perkapita merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan nasional suatu Negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut.

Namun seperti yang telah kita bahas sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi manakah yang mau dipakai tergantung dari Negara masing-masing.

Pendekatan Produksi

Untuk Indonesia dan beberapa negara lain pada umumnya konsep pendapatan nasional yang biasa dipakai adalah dengan pendekatan produksi. Dan dalam menghitung pendapatan perkapita konsep pendekatan produksi diwujudkan dengan jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat yang diistilahkan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Perhitungan pendapatan perkapita oleh negara-negara di dunia pada umumnya ada dua (2) macam, yaitu :

a. Dilihat dari komponen produk domestik bruto (PDB)

b. Dilihat dari komponen produk nasional bruto

Contoh Perhitungan Pendapatan Perkapita Tahun 2003

Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya maka pendapatan nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling mempengaruhi pendapatan perkapita, naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan mengakibatkan naik turunnya pendapatan perkapita.

Sehingga kita tidak bisa mengandalkan komponen pendapatan nasional semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata penduduk suatu negara .

Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi pertambahan penduduknya juga besar maka pendapatan perkapitanya tetap kecil. Oleh karena itu agar pendapatan perkapita besar maka kita harus mampu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

Kondisi Pendapatan Perkapita Indonesia Dibanding Negara Lain

Merupakan suatu hal yang sangat dilematis bila kita harus membandingkan kondisi kesejahteraan masyarakat kita dengan negara lain, terutama dengan negara-negara yang memiliki kategori maju dimana tingkat kesejahteraan masyarakatnya sangat jauh dari kondisi masyarakat kita.

Disatu sisi itu semua adalah sebuah realita yang harus dihadapi dan di sisi lain kita dihadapkan pada segala keterbatasan yang ada. Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah bagaimana cara atau usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan segala keterbatasan yang dimiliki sekarang ini?

Untuk menjawab itu semua sebelumnya kita harus berani melakukan perbandingan dengan negara lain yang kemudian kita ambil langkah atau solusi untuk melakukan perbaikan. Sebagai gambaran awal tahun 1996 kita pernah mencapai pendapatan perkapita US $ 1,200.

Namun hal itu tidak bisa bertahan lama, karena bangsa Indonesia dihadapkan pada kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan selain dari laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Untuk melihat perbandingan pendapatan perkapita Indonesia dengan Negara lain yang tergabung dalam ASEAN perhatikan tabel berikut ini:

Tabel Pendapatan perkapita Negara-Negara ASEAN Tahun 1993-2000

Tingkat Pendapatan Indonesia

Pada kelompok Negara-negara ASEAN ternyata Indonesia memiliki tingkat pendapatan perkapita yang rendah jika dibandingkan dengan mayoritas dari 7 Negara anggota ASEAN lain, kita hanya mampu unggul atas negara Vietnam (US $ 387) sampai tahun 2000, meskipun pada era tahun 1995-1996 kita pernah menempati peringkat yang tinggi di kawasan ASEAN. Kemudian masuk dalam kategori kelompok Negara manakah Indonesia?

Baca juga Mendeskripsikan konsep pendapatan nasional

Berdasarkan pendapatan perkapita, Bank Dunia (World Bank) mengelompokkan negara di dunia dalam 4 kategori, yaitu :

Tabel Kelompok Negara Berdasarkan Perkapita

Berdasarkan kriteria di atas maka Indonesia masuk dalam kategori kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah (low middle income), tetapi kriteria di atas bukanlah sebuah harga mati karena bisa saja berubah setiap saat tergantung dari dinamika kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan.

Baca juga Inflasi (invisible tax)  dapat diartikan sebagai pajak yang tidak tampak

Jika kita mampu bangkit dan giat untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala sektor kehidupan maka niscaya segala apa yang kita inginkan akan tercapai.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita adalah :

  1. Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
  2. Untuk mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk antar negara
  3. Sebgai pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi
  4. Sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang
  5. Untuk membandingkan standar hidup suatu negara

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button