EkonomiSMA Kelas 10

Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan (MEI)

ADVERTISEMENT

Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Investment (MEI), Dalam investasi, sebagaimana kita ketahui hubungan antara tingkat bunga dan investasi bersifat negatif, hal ini mengandung arti bahwa semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah tingkat investasi.

Sebaliknya semakin rendah tingkat bunga maka akan semakin tinggi tingkat investasinya. Mengapa demikian? Hal ini bisa dijelaskan bahwa seorang investor dalam berinvestasi tentunya akan mempertimbangkan hasil yang akan diperolehnya (return) dan resiko (risk) yang dihadapinya.

Jika dikaitkan dengan tingkat bunga (rate of interest) yang berlaku misal tingkat bunga pasar (bisa diwakili dengan tingkat bunga deposito), investor akan melihat bunga deposito sebagai salah satu alternatif menanamkan uangnya dengan hasil tertentu dan resikonya nol.

Pertimbangan berinvestasi

Dari uraian di atas wajarlah jika seorang investor akan melihat bunga pasar (bunga bank/bunga deposito) sebagai acuan atau pertimbangan ia mau berinvestasi atau tidak. 

Perilaku investor akan melihat tingkat bunga yang berlaku sebagai bahan pertimbangan, jika bunga bank tinggi maka ia akan lebih tertarik menanamkan dananya di bank daripada berinvestasi langsung, oleh karena itu ketika bunga bank tinggi investasi cenderung rendah. 

Sebaliknya jika bunga bank rendah investor akan lebih tertarik berinvestasi langsung daripada menanamkan dananya di bank, di sisi lain pengusaha/investor juga akan berani pinjam bank dan menanamkan dananya untuk investasi.

Jadi wajar jika bunga bank rendah investasi cenderung meningkat. Hubungan tersebut jika digambarkan dalam bentuk kurva maka kurvanya disebut kurva Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan kurva Marginal Efficiency of Investment (MEI). 

Kurva MEC merupakan kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara Investasi (I) dan tingkat bunga (rate of interest = ri), di mana diasumsikan pertimbangan investor hanya perbandingan antara besarnya hasil (Return = R) dan tingkat bunga (ri), faktor-faktor lain yang mempengaruhi investasi diabaikan.

Keputusan investor, jika R > ri, atau return lebih besar dari tingkat bunga maka investasi akan dilakukan, tetapi sebaliknya jika R < ri atau return lebih kecil dari tingkat bunga investasi tidak dilakukan.

Konsep Marginal Efficiency of Capital (MEC)

Konsen (MEC) sebenarnya sama dengan pengertian Internal Rate of Return (IRR). IRR sendiri dapat diartikan sebagai suatu tingkat bunga yang menyebabkan nilai sekarang dari arus kas masuk bersih proyek (Proceed atau dikenal Present Value Cash Inflow) akan sama dengan nilai sekarang dari arus kas keluar (Outlay atau Present Value Cash Outflow). 

Keputusan yang diambil investor adalah dengan membandingkan IRR dengan bunga yang berlaku (bunga pasar atau bisa tingkat bunga yang disyaratkan pemodal). Jika IRR > bunga yang disyaratkan, maka proyek layak. Sebaliknya jika IRR < bunga yang disyaratkan maka proyek tidak layak.

Penilaian usulan proyek juga bisa digunakan kriteria Nett Present Value (NPV = Nilai bersih Sekarang). Proyek layak jika NPV positif dan proyek tidak layak jika NPV negatif. NPV dapat dicari dari Nilai Sekarang Arus Kas Masuk (Present Value Cash Inflow = PV CIF) – Nilai Sekarang Arus Kas Keluar (Present Value Cash Outflow = PV COF). Atau dapat diformulasikan sebagai berikut:

Dari konsep MEC untuk suatu usulan proyek, sebenarnya nilai MEC akan tergantung dari Nilai/Biaya Aktiva sekarang (CA), Jumlah Dana yang dihasilkan Selama Umur Proyek (MA) dan Distribusi dari pendapatan atau dana yang dihasilkan (DA). Jadi nilai atau besarnya MEC dapat diformulasikan:

Perhitungan bisa dilakukan dengan mencari “r” atau tingkat bunga yang menyebabkan, perhitungan “r” bisa dilakukan dengan mencoba-coba “r” atau trial and error atau bisa dengan software excel.

Persaingan Investor

Kenyataan di masyarakat atau di lapangan ternyata proses investasi tidak sesederhana yang ada dalam teori. Walaupun R > ri, ada saja investor yang tidak berhasil menjalankan proyek itu, karena dalam memperebutkan proyek itu investor harus bersaing. Persaingan memperebutkan proyek itu diperlukan biaya, keahlian bersaing, kiat negosiasi dan lain-lain. 

Baca juga Fungsi Asli Uang yang beredar di seluruh dunia maupun di Indonesia

Oleh karena itu, besar kecilnya porsi dari nilai proyek yang dapat diperoleh tergantung pada kemampuan dan kekuatan investor tersebut dalam proses memperebutkan proyek.

Dalam kasus riil, hubungan antara tingkat bunga (ri) dan besarnya Investasi (I) di sini tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan antara besarnya R dan ri saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan tawar untuk memperoleh proyek tersebut.

Baca juga Fungsi Pajak Sebagai sumber pendapatan negara dan pembangunan

Nah, hubungan antara ri dan I yang memasukkan unsur kekuatan tawar tersebut jika digambarkan dalam kurva akan membentuk kurva Marginal Efficiency of Investment (MEI). Jika digambarkan dalam kurva, kurva MEI di sebelah kiri kurva MEC.

Pengertian MEI ini sebenarnya berkaitan dengan permintaan barang-barang kapital bagi suatu perusahaan, dengan anggapan bahwa penerimaan (aliran kas) dari proyek investasi tersedia dan diketahui secara pasti oleh perusahaan.

Pada permintaan barang-barang kapital menggambarkan antara jumlah investasi dan besarnya keuntungan dari investasi tersebut. Kurve MEC dan MEI dapat dilihat pada gambar berikut:

Kurva MEC dan MEI

ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button